(SEPUTARJABAR.COM, BANDUNG) Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan memberikan apresiasi terhadap Kurikulum Pendidikan 2013, hal ini dikemukakan saat menghadiri Reuni Team Pemantau Haji Daerah (TPHD) Angkatan 2010, 2011, dan 2012, di Balai Asri Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai), Rabu (02/01/2013) sore.
“Saya kagum terhadap kemajuan kurikulum pendidikan di luar negeri , mereka benar-benar kreatif. Juga atas kenaikan angka partisipasi sekolah di Jawa Barat sudah mengalami kenaikan yang luar biasa ” jelas Gubernur Jabar dalam pidato singkatnya di hadapan peserta reuni TPHD.
Gubernur Jabar juga sempat mengatakan mengenai perubahan Kurikulum Pendidikan 2013 .
“Dalam arti Pendidikan harus semakin membangun anak didik kreatif, anak didik humanis dan cinta negeri, dan menciptakan anak negeri yang cinta negeri “ ujar Ahmad Heryawan kepada seputarjabar.com.
Gubernur jabar juga menegaskan mengenai kurikulum pendidikan 2013, diantaranya mengenai penghilangan bahasa daerah.
“Bahasa sunda atau daerah masih tetap ada tidak ada masalah menganai bahasa sunda, bahasa sunda atau bahasa daerah tetap muncul atau diajarkan. Pertama itu masih draft masih sangat terbuka untuk usulan perbaikan. Secara resmi atas masukan dari masyarakat, ini baru draft”
Ada tiga poin yang menjadi pehatian Gubernur Jawa Barat yaitu atas usulan masyarakat jawa barat akan kita ajukan kepada pemerintah pusat, mengenai bahasa daerah.
“Pertama pemerintah pusat tidak akan menghapuskan bahasa daerah, kedua kita ingin usul kepada pemerintah pusat atas usulan masyarakat untuk memunculkan kalimat bahasa daerah, dan ketiga di jawa barat pasti akan dijarkan bahasa daerah” tegas Gubernur jabar Ahmad Heryawan yang sering menyelipkan bahasa sunda di setiap pidatonya.
Sebelumnya perubahan kurikulum pendidikan 2013 sempat menuai protes karena salah satu poinnya adalah mengahpuskan bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran menjadi muatan lokal.(Don)
0 komentar:
Posting Komentar