(SEPUTAR JABAR COM, INDRAMAYU)—Calon Wakil Gubernur Jawa Barat yang juga budayawan senior Deddy Mizwar mengatakan semua seni itu netral, termasuk kesenian Jaipong. “Bergantung pada kreativitas seniman dan di mana dipentaskan,” ujarnya.
Hal itu ditegaskan Deddy Mizwar dalam silaturahim dengan seniman dan pengurus Dewan Kesenian Indramayu (DKI) di Gedung DKI Indramayu, Jawa Barat, Rabu (30/1).
Dalam silaturahim yang berlangsung santai dan akrab, sambil duduk lesehan, itu terungkap beragam persoalan pengembangan kesenian tradisional di Indramayu. Seperti minimnya perhatian pemerintah dan kontroversi kesenian Jaipong.
Seorang peserta diskusi mengungkapkan jika selama ini beredar kabar di masyarakat tentang ketidak-setujuan calon Gubernur pertahana H. Ahmad Heryawan terhadap kesenian Jaipong.
Deddy Mizwar yang menjadi pendamping Ahmad Heryawan dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat pada 24 Februari mendatang, mengilustrasikan dengan sebuah film untuk orang dewasa, tetapi ditonton oleh anak-anak di bawah umur. Begitu juga dengan Jaipong, bergantung pada kreativitas seniman dan tempat pementasannya.
“Kang Aher (Ahmad Heryawan) bukan tidak setuju dengan Jaipong. Tetapi bagaimana kesenian itu dikemas dan di mana tempat pementasannya” ujarnya.
Pada kesempatan itu, para seniman juga meminta komitmen Deddy Mizwar sebagai budayawan, jika nanti memimpin Jawa Barat bersama Kang Aher, untuk mendukung pengembangan kesenian dan kebudayaan Indramayu.
“Akan sulit jika hanya dilakukan sendiri oleh para seniman atau masyarakat,” ujar Ketua Dewan Kesenian Indramayu Abdul Gani. Menurut dia, untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan, perlu kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah.
Sementara menurut Deddy Mizwar, merupakan kewajiban pemerintah untuk mendukung pengembangan kesenian dan kebudayaan masyarakat. Dengan menyediakan fasilitas, seperti membangun pusat kesenian dan kebudayaan, serta memberikan subsidi operasional pada tahap awal sebelum mandiri.
Kendati demikian, ia menegaskan, fasilitas apa pun yang disediakan pemerintah tidak akan berarti apa-apa jika para seniman tidak bersungguh-sungguh berkreasi menghasilkan karya terbaiknya.
Pekandangan Pusat Seni-Budaya
Dalam kunjungan ke Indramayu, Jawa Barat, budayawan yang akrab dipanggil Jenderal Naga Bonar atau Bang Jack ini, mengunjungi Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah di Pekandangan. Seniman legendaris yang murid-muridnya sudah melanglang-buana ke berbagai negara itu, kini dikelola putrinya, Mimi Wacik.
Sanggar Tari Topeng Mimi Rasinah telah melahirkan ribuan seniman tari topeng. “Saat ini yang belajar di sanggar kami sekitar 70-an anak,” ujar Mimi Wacik, di sanggarnya yang sangat sederhana.
Deddy Mizwar yang sempat didaulat menari bersama Mimi Wacik dan penari Sanggar Tari Topeng Mimi Rasidah, menyatakan apresiasinya terhadap kesenian rakyat yang hingga kini masih bertahan dan diperjuangkan oleh seorang perempuan.
Sementara Kepala Desa Pekandangan Nono Edi Karnoto yang hadir dalam pertemuan itu, mengaku sedih karena tidak ada pos anggaran untuk mendukung pengembangan kesenian rakyat setempat.
Karena itu, dalam programnya sebagai kepala desa yang baru satu tahun, Nono akan menjadikan Pekandangan sebagai Desa Wisata Pendidikan Seni dan Budaya di Indramayu. Untuk ini, ia akan mencari dukungan kepada semua pihak, termasuk para budayawan lokal maupun nasional.
“Saya meminta kesediaan Bang Haji Deddy Mizwar, sebagai budayawan, untuk mendukung program kami,” ujar Nono Edi Karnoto dengan menyodorkan selembar kertas dukungan untuk ditandatangani. Deddy Mizwar pun tanpa pikir panjang langsung membubuhkan tantangan. (red01)
Beranda »
Deddy Mizwar
,
Jaipong
» Deddy Mizwar: Nilai Seni Jaipong Tergantung Kreativitas dan Tempat Pementasan
0 komentar:
Posting Komentar