Beranda » , » Tahun 2014 Pemprov Luncurkan Obligasi Daerah

Tahun 2014 Pemprov Luncurkan Obligasi Daerah

Senin, 22 Oktober 2012 | 01.12

BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sedang mempersiapkan penerbitan obligasi daerah yang rencananya diluncurkan pada 2014.

"Penerbitan obligasi itu diharapkan mampu menghasilkan dana sekitar 75% atau sekitar Rp5 triliun dari APBD Jawa Barat yang nilainya saat ini mencapai Rp9 triliun," kata Karo Adrek Setda Pemerintah Provinsi Jawa Barat Taufik BS, di Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/10).

Ia mengatakan, dana dari obligasi tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang menghasilkan pendapatan. Untuk itu, memerlukan sejumlah syarat yang harus dipenuhi Pemprov Jabar seperti pemeriksaan laporan keuangan oleh lembaga independen dalam tiga tahun ke belakang.

"Pemeriksaan tersebut bisa melalui Kantor Akuntan Publik (KAP). Kemudian Pemprov Jabar juga harus mendapatkan penilaian terkait kondisi laju pertumbuhan ekonomi, penerimaan asli daerah serta posisi likuidasi keuangan," kata dia.

Menurut dia, penilaian itu dilakukan Bank Dunia melalui perusahaan pemeringkat terbesar di Indonesia yakni PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Rencananya pemeriksaan itu akan dilakukan pada pertengahan 2013.

"Apabila Jabar mendapat rating AAA maka akan dianggap menarik oleh investor," katanya.

Dikatakannya, saat ini Pemprov Jabar telah membentuk tim khusus yang bertugas mempersiapkan peluncuran obligasi daerah itu. Tim yang dibentuk sejak 2011 ini memiliki tugas untuk mengelola utang Pemprov Jabar.

"Begini, tim khusus tersebut bekerja di biro keuangan Pemprov Jabar. Nantinya, mereka akan bertugas mengurusi proyek-proyek menarik yang bisa didanai obligasi. Penerbitan Obligasi daerah ini juga memerlukan kekuatan hukum melalui penerbitan peraturan gubernur," katanya.

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Jabar, menurut dia, dapat dibiayai dari dana obligasi daerah. "Salah satunya ialah Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati menjadi salah satu bidikan pendanaan dari obligasi daerah karena proyek tersebut dinilai bisa menghasilkan pendapatan," katanya.(ant)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.