SOREANG--Pemkab Bandung membagi-bagikan obat sakit kaki gajah atau filariasis dalam rangka mencegah penyebaran penyakit itu di wilayah tersebut.
"Pembagian obat sakit kaki gajah ini merupakan tahun ketiga dari lima tahun program ini, setahun satu kali," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dr Ahmad Kustijadi di Bandung, hari ini.
Program minum obat filariasis dilakukan sejak 12 Oktober dan akan dilakukan hingga sebulan ke depan, dengan sasaran penduduk 2,5 tahun hingga 65 tahun dan berbadan sehat.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung akan memastikan 2,5 juta penduduk Kabupaten Bandung meminum obat untuk mencegah tumbuhnya cacing yang bisa mengakibatkan penyakit kaki gajah itu.
Sementara itu pembagian olat filariasis dilakukan di Posyandu di lingkungan masyarakat masing-masing yang dilakukan secara serempak dengan melibatkan kader kesehatan.
Seperti di RW 18 Desa Pakutandang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung, warga membangun Posko pembagian obat filariasis yang terbuat dari tenda yang dilengkapi dengan meja dan sejumlah kursi.
Selain membagikan obat filariasis yang terdiri dari tiga macam obat dengan dosis yang sudah ditetapkan, para kader itu memberikan penerangan kepada warga.
"Meminum obat ini dilakukan harus dalam keadaan kondisi badan sehat, periksa dulu kesehatan," kata salah seorang kader kesehatan di RW 18.
Selain itu warga yang mengidap epilepsi, diabets, asma, hipertensi, ginjal dan jantung tidak dianjurkan meminum obat itu, sehingga para kader selalu menanyakan penyakit yang diidap oleh anggota keluarga masing-masing.
"Kami targetkan program minum obat filariasis tahun ini mencapai 100 persen," kata Ahmad Kustijadi.
Pada program pemberian obat filariasis tahun 2011, kata Kustijadi menembus angka 83,3 persen. Pihaknya sudah melakukan evaluasi dan sosialisasi agar pemberian obat filariasis tahap ketiga pada 2012 ini bisa lebih efektif dan mencakup seluruh sasaran.
Latar belakang pemberian obat filariasis di Kabupaten Bandung adalah sebagai tindak lanjut dari ditemukannya kasus penyakit filariasis di Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung.
Penyakit yang ditandai dengan ciri fisik pembengkakan kaki tersebut juga menimbulkan kesakitan bagi pengidapnya dan sifanya menular melalui perantara gigitan nyamuk.
"Pemberian obat ini merupakan salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung itu menambahkan.(bsc)
0 komentar:
Posting Komentar