Beranda » » Pemprov Siapkan 8 Ribu Kartu Sehat Hewan

Pemprov Siapkan 8 Ribu Kartu Sehat Hewan

Senin, 22 Oktober 2012 | 01.15

BANDUNG--Pemerintah Jabar mempersiapkan 8.000 kartu sehat untuk menandai hewan yang memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban. Selain dipersiapkan untuk sebagian Kota Bandung dan sekitarnya, kartu tersebut juga digunakan sebagai cadangan untuk menyangga kebutuhan kartu sehat di kabupaten/ kota seluruh Jabar. Demikian disampaikan Kepala Dinas Peternakan Jabar Koesmayadi Tatang Padmadinata kepada “PRLM” di ruang kerjanya, Jln. Ir. H. Djuanda, Bandung pada Jumat (12/10/12).

“Ada dua hal yang dapat membuktikan hewan kurban tersebut memang memenuhi syarat, yakni Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan Kartu Sehat dari dinas peternakan baik itu dari provinsi atau kabupaten/ kota,” katanya. Koesmayadi menjelaskan, hewan kurban tidak saja sekedar sehat, tapi memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban dan indikasinya adalah memiliki kartu sehat dari dinas peternakan.

Menurutnya, bila tidak memiliki kartu sehat, masyarakat mesti menanyakan SKKH-nya dan memeriksa langsung apakah hewan tersebut secara fisik memenuhi syarat untuk kurban. “Pemeriksaan dan pembagian akan dilakukan oleh Dinas Peternakan Jabar mulai pekan depan, sedangkan dinas peternakan kabupaten/ kota telah melakukannya sejak hari ini hingga menjelang Idul Adha. Baik pemeriksaan dan pembagian kartu sehat tersebut tidak dipungut biaya,” kata Koesmayadi.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Jabar, Indriantari (Tari) mengatakan, program pencanangan kartu sehat tersebut dilakukan terhadap beberapa jenis hewan kurban seperti sapi, kerbau, domba, dan kambing. “Pemeriksaan akan dilakukan secara langsung oleh tim dari Dinas Peternakan Jabar dan bila hewan tersebut terbukti memenuhi syarat, maka akan langsung diberi kartu sehat,” katanya.

Berdasarkan data dinas tersebut, pada tahun lalu dilakukan pemeriksaan terhadap 274.882 ekor hewan kurban di kabupaten/ kota seluruh Jabar. “Kami melakukan pemeriksaan terhadap 48.568 ekor sapi, 654 kerbau, 176.269 domba, dan 49.391 kambing,” ujar Tari. Dari hasil pemeriksaan tersebut, sebanyak 90 persen layak mendapatkan kartu sehat.

Ia mengatakan, pada masa perubahan musim seperti yang terjadi akhir – akhir ini, beberapa penyakit yang pada umumnya menyerang hewan kurban adalah penyakit saluran pernapasan, sakit mata, dan orf atau keropeng di sekitar mulut. “Untuk penyakit seperti keropeng masih bisa diobati karena sifatnya penyakit luar dan bisa dengan vitamin yang tidak memiliki efek samping. Namun, untuk penyakit yang membutuhkan antibiotik, residu dari obat tersebut baru hilang setelah 14 – 28 hari,” katanya.

Salah satu pedagang hewan kurban di kawasan Margahayu, Otong mengatakan, hewan – hewan kurban dagangannya belum diperiksa oleh dinas kesehatan. “Meski belum diperiksa, tapi dagangan kami sehat – sehat. Dinas tersebut biasanya melakukan pemeriksaan pada 4 hari menjelang Idul Adha,” ujarnya. Harga Sapi.

Sementara itu, mengenai harga sapi, Koesmayadi memperkirakan harga timbang hidup akan mencapai puncaknya di kisaran Rp 40.000 – 45.000/ kg. “Karena dibandingkan tahun lalu harganya sudah Rp 35.000 sejak sebulan sebelum Idul Adha. Padahal tahun lalu harga tersebut terjadi pada satu minggu sebelum hari-H,” katanya.

Otong mengatakan, target penjualan hewan kurban pada tahun ini naik karena permintaan terhadap hewan kurban meningkat. Dengan kenaikan harga sebesar 10 persen dibandingkan tahun lalu, dirinya menargetkan penjualan sapi sebanyak 110 ekor dan kambing 130 ekor. “Harga sapi berbobot 3 kuintal saya jual Rp 11,5 juta dan yang memiliki bobot 6 kuintal 12,5 juta. Sedangkan, harga sapi kualitas super yaitu yang berbobot di atas 6 kuintal dijual Rp 18 juta,” katanya. (pro)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.