Berat Joli Sampai 200 Kilogram
Minggu, 03 Maret 2013 | 08.35
(SEPUTARJABAR.COM, BANDUNG) Arak-arakan 70 Joli, Barongsai, Liong, dan tokoh wawayangan sunda juga terlihat memeriahkan acara.
Joli sebuah replika kendaraan untuk mengarak dewa, joli yang berbahan dasar kayu merah dengan ornament ukiran, memiliki makna tersendiri bagi pengaraknya.
Joli tertua berada di Vihara Sam Po Kong Semarang konon usianya capai 400 tahun, perawatannya juga bisa capai puluhan juta rupiah, bahkan dengan menggunakan air emas.
Dengan berat variatif mulai dari 200 - 400 kilogram ini tidak membuat orang- orang yang menandunya kecapaian, dengan bergantian mereka tetap semangat, dengan diiringi tabuhan musik tradisional tionghoa.
“Lumayan berat mas ini sekitar 200 kilo, gantian nandunya, seharusnya 8 orang, tumpuan terberat ada di tengah dan belakang, menurut kepercayaan kami dengan menandu Joli akan membawa hoki (keberuntungan) bagi kami” jelas Chingcing warga majalengka peserta arak-arakan Joli, di Jalan Cibadak, Bandung, Sabtu (2/3/2013).
Setelah pawai kirab para dewa yang diarak dengan Joli dibawa kembali ke dalam vihara, setelah itu acara ditutup dengan sembahyang sebagai wujud rasa terima kasih kepada sang pencipta.(Don)
0 komentar:
Posting Komentar