(SJ) - Polda Jawa Barat (Jabar) meminta pemudik mewaspadai 805 titik kemacetan di jalur utama dan alternatif mudik Jabar.Dari ratusan titik kemacetan itu, 469 titik di antaranya berada di jalur mudik utama dan 336 titik di jalur alternatif penyangga.Di jalur mudik utama, titik kemacetan terbanyak berada di jalur selatan yakni 198 titik, disusul jalur pantura 166 titik, dan jalur tengah 105 titik.
”Sumber kemacetan itu terdiri atas 48 titik pasar tumpah, 9 lokasi pabrik,17 titik penyempitan jalan, 12 lokasi perbaikan jalan, 3 lokasi perbaikan jembatan, 393 lokasi SPBU, serta 323 lokasi rumah makan.Semuanya tersebar di jalur utama dan jalur alternatif di Jabar,” kata Kepala Biro Operasi Polda Jabar Kombes Pol Martanto di sela rapat koordinasi Lebaran, di Gedung Sate, Bandung,kemarin. Martanto mengatakan, sejumlah strategi dipersiapkan untuk mengurai kemacetan yang mungkin terjadi, dengan menempatkan petugas di titik-titik kemacetan itu. Petugas kepolisian yang ditempatkan untuk mengurai kemacetan itu seluruhnya 2.935 orang.
Dia mencontohkan, pasar tumpah di depan pabrik PT Kahatex di Kabupaten Bandung kerap menyebabkan kemacetan pengguna jalan yang hendak menuju Lingkar Nagreg selepas dari pintu tol Cileunyi. Polisi, kata dia, sudah meminta jauh-jauh hari dengan melarang pedagang untuk berjualan di badan jalan.”Kita tidak melarang berjualan, asal tidak menggunakan badan jalan,”ungkapnya. Dia mengatakan,polisi juga sudah mengumpulkan pemilik pabrik untuk meminta, jika memungkinkan, meliburkan semua karyawannya sejak H-7.
Sebagian setuju, tapi ada juga yang tidak. Mengantisipasi kemacetan di jalur utama mudik, tahun ini, Polda Jawa Barat mencoba membagi jarak antarpos pengamanan di jalur itu tiap 4,5 kilometer, baik di jalur utara,tengah,maupun selatan. Total terdapat 86 pos pengamanan yang tersebar di jalur utama angkutan Lebaran. Di jalur utara 37 pos pengamanan, di jalur tengah 28 pos,dan sisanya di jalur selatan. Di tiap pos pengamanan itu, para petugas akan dilengkapi alat komunikasi.Personel yang ditugasi di pos itu pun khusus memiliki keahlian sebagai Tim Urai.
”Sepeda motor yang sudah terlatih keterampilannya untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang mengalami kemacetan,”terangnya. Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dicky Saromi menjelaskan, keberadaan pasar tumpah selalu menjadi persoalan klasik setiap pelaksanaan mudik Lebaran. Dijelaskannya, pada jalur utara terdapat sekitar 23 titik pasar tumpah, sementara itu di jalur tengah ada sembilan titik dan jalur selatan sebanyak lima titik. “Sedangkan sebanyak 11 titik lainnya itu tersebar di wilayah lainnya yang ada di Jabar,”ujarnya.
Keberadaan pasar tumpah di jalur pantura,ungkap Dicky, yang paling rawan ialah di Pasar Tegalgubug Cirebon, di jalur tengah berada di Pasar Tanjung Sari,dan jalur selatan di Pasar Limbangan Garut. Pihaknya akan menerjunkan 2.800 personel yang akan disiagakan saat pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. “Sebanyak 2.800 personel yang disiapkan untuk samasama melaksanakan penyelenggaraan angkutan Lebaran di posko dan lapangan pada H-7 dan H+7,”tambahnya.
Sementara itu, Polda Jawa Tengah (Jateng) mencatat sedikitnya ada 14 perlintasan kereta api (KA) di beberapa titik yang perlu diwaspadai pemudik. Pasalnya, saat arus balik dan mudik Lebaran, intensitas LA yang melintas dipastikan melonjak drastis. Dengan kondisi jalan dan padatnya arus lalu lintas,hal ini berpotensi membuat macet. Selain itu, kondisi tersebut akan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas jika pengendara saling serobot dan kurang cermat melintasinya.Jalur itu masing- masing perlintasan Pejagan Brebes,Tegal,Weleri, Kaliwungu, Semarang Poncol, dan Tawang, Kaligawe, Solo Balapan, Solo, Kutoarjo, Karanganyar, Kutowinangun, Sumpiuh, Purwokerto, dan Prupuk,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Pol M NaufalYahya kemarin.
Dari 14 titik tersebut,ada empat titik yang menjadi prioritas, yakni perlintasan sebidang Sumpiuh Banyumas (rawan macet jalur utama pantai selatan),perlintasan sebidang Kutowinangun Kebumen (rawan macet jalur utama pantai selatan), perlintasan sebidang Karanganyar Kebumen (rawan macet jalur utama pantai selatan),dan simpang perlintasan sebidang Pejagan Brebes (rawan macet jalur utama pantai utara).(mdk)
0 komentar:
Posting Komentar