(SJ) - Munculnya kembali gerakan komunisme di Indonesia bukan hanya karena aktivitas yang dilakukan gerakan tersebut. Namun, kesenjangan sosial dan kebobrokan negara yang tak mampu menyelesaikan permasalahan bangsa, ikut melatarbelakangi kehadiran gerakan komunis.
Demikian ucap sesepuh dan mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Solihin GP saat memberikan sambutan dalam acara "Deklarasi Rakyat Jabar Menolak Kembalinya Komunisme dan Ideologi Lain Selain Pancasila di NKRI" di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung, Sabtu (4/8/12).
Solihin menambahkan, upaya menghidupkan gerakan komunisme saat ini adalah dengan berlindung dibalik demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM)
"Mereka menunggangi gelombang massa saat reformasi dan melakukan infiltrasi atau penyusupan ke kampus-kampus. Selain itu, mereka juga masuk ke organisasi massa kepemudaan untuk menjaring para pemuda untuk menjadi kader serta menerbitkan buku tentang ajaran komunis," ujar Solihin.
Dia mencontohkan beberapa upaya yang dianggapnya mengubah kurikulum pendidikan sejarah seperti penghilangan pencantuman kata PKI dalam istilah Gerakan 30 September PKI (G30S PKI) menjadi G30S saja.
"Hal itu dilakukan agar masyarakat melupakan pemberontakan itu dan mereka pun membalikan fakta sejarah bahwa Orde Baru yang mendukung pemberontakan melalui lembaga intelijen Amerika, CIA," katanya.
Solihin menuturkan, beberapa daerah di Jabar sangat berpotensi menjadi titik rawan kebangkitan komunis. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci keberadaan daerah-daerah tersebut.
"Neo merah komunisme bisa menggeliat karena perilaku dari kita yang berjalan sendiri-sendiri dan tak bersatu lagi karena tendensi mengutamakan kepentingan pribadi,"ujarnya. Dia pun memaparkan beberapa alasan terkait bangkitnya ideologi komunis.
"Ada empat alasan kebangkitannya, pertama, yakni tak adanya supremasi hukum, korupsi sangat merajalela, situasi yang mudah sekali chaos atau kacau, kemiskinan dan jarak kesenjangan antara yang kaya dan miskin semakin melebar," ujar Solihin memaparkan. (pro)
0 komentar:
Posting Komentar