"Saya akan menyiapkan peti mati bila Kang Aher pulang dengan membawa hasil korupsi," tandas Netty Prasetiyani saat mendampingi Cagub Heryawan atau Aher berkampanye di lapangan Kawali, alun-alun Kabupaten Ciamis, pada Selasa (12/2/2013).
Banyak penelitian menyimpulkan, tindak pidana korupsi dipicu disharmonis moral keluarga dan Netty sebagai istri tidak akan menolerir praktik korupsi bagi Aher. Sikap moral ini ditancapkannya sebelum, selama, dan bila Heryawan kembali mendapat amanah rakyat memimpin Jabar.
"Saya tidak akan membukakan pintu (rumah) bila Kang Aher pulang dengan (harta) hasil korupsi," Netty kembali menegaskan sikapnya.
Netty menambahkan, warga Jabar juga jangan sampai terlena oleh sosok kandidat Pilgub 2013 yang disebut-sebut antikorupsi. Pasalnya, Heryawan selama 56 bulan memimpin Jabar telah membuktikan diri jauh dari upaya memperkaya diri dan keluarga melalui tindak korupsi.
"Tokoh antikorupsi sudah di hadapan kita. Buktinya, Jabar untuk pertama kalinya memperoleh penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Pemerintah Pusat, atas laporan keuangannya," jelas Netty, seraya menambahkan, WTP merupakan penilaian atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan program pembangunan yang bebas penyimpangan --khususnya korupsi.
Netty juga menegaskan, warga Jabar jangan sampai tersesatkan oleh pencitraan kandidat Gubernur seolah-olah telah berbuat banyak dalam memberantas kemiskinan. Padahal, kenyataannya, belum tentu seperti yang dicitrakan. "Kang Aher ini bukan tipe pemimpin yang mendramatisir kemiskinan," ujar Netty.
Agenda Cagub Ahmad Heryawan di lapangan Kawali bukan cuma diisi sosialisasi visi-misi pasangan berlogo kancing Beureum. Kegiatan Aher, sama dengan agenda sebelumnya, berupa kampanye simpatik. Kampanye kali ini diisi bakti sosial berupa pengobatan gratis dan bazar murah.
Kampanye ditutup deklarasi dukungan sejumlah tokoh masyarakat setempat dan perwakilan sejumlah organisasi masyarakat.(Don/Galih/Pris)
0 komentar:
Posting Komentar