Ratusan Tunawisma Dipulangkan dari Jakarta

Jumat, 10 Agustus 2012 | 23.33

(SJ) - Para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang melanggar Peraturan Daerah (Perda) tentang Ketertiban Umum (Tibum) di Jakarta, selama Ramadhan dan menjelang Lebaran, dikenai tindakan tegas. Mereka dipulangkan ke berbagai daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

    Pemulangan PMKS khususnya gelandangan dan pengemis (gepeng) itu diharapkan memberikan efek jera. Sekitar 200 gepeng dipulangkan ke kampung halamannya di Jawa Barat dan Jawa Tengah, Kamis (9/8). Pemulangan 200-an PMKS tersebut merupakan hasil razia Satpol PP dan Dinas Sosial DKI di sejumlah titik rawan gelandangan dan pengemis di Ibu Kota.

    "Kegiatan pemulangan PMKS ini salah satu upaya yang cukup efektif untuk memberi efek jera. Jika mereka kembali lagi ke Jakarta dan terkena razia, akan langsung kami pulangkan lagi," ujar Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Ucu Rahayu, saat pemulangan 200 PMKS di Panti Sosial Kedoya, Jakarta Barat, kemarin.

    Guna memulangkan 200-an PMKS itu, pihaknya menyiapkan empat bus. Dari 200-an PMKS itu, 100 PMKS dipulangkan ke wilayah Jawa Barat yang akan didrop ke Panti Sosial Palimanan, Cirebon, dan 100 PMKS lainnya akan didrop ke Panti Sosial Bidaracomal, Jawa Tengah.

    "Mereka tidak langsung kami pulangkan ke rumah masing-masing. Tapi, terlebih dahulu dimasukkan ke masing-masing panti. Selanjutnya setelah mendapat pembinaan kembali, baru dipulangkan ke keluarganya," kata Ucu.

    Kasanah (50), salah seorang PMKS yang dipulangkan ke Cirebon, Jawa Barat, mengaku sudah lima tahun mengemis di Jakarta. Ia sendiri baru dua minggu lalu terkena razia saat mengemis bersama temannya di perempatan lampu merah Slipi. Namun, ia mengaku senang dengan pemulangannya itu. "Gimana nggak senang bisa mudik gratis tanpa keluar uang," kata Kasanah.

    Ditanya soal keinginannya untuk kembali pasca-Lebaran, Badriah mengatakan tergantung situasi. "Soal kembali atau tidak ke Jakarta, saya belum tahu. Di kampung juga percuma, nggak ada kerjaan, sedangkan tanah nggak punya. Apa yang mau dikerjakan?" ucapnya.

    Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Kian Kelana mengatakan, pemulangan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jalanan itu merupakan yang kedua kalinya selama bulan puasa ini. Pada minggu pertama puasa, sekitar 180 PMKS jalanan juga telah dipulangkan.

    "PMKS itu diambil dari persimpangan-persimpangan jalan yang ada di Jakarta. Kami terus menjaga persimpangan yang kami nilai rawan PMKS jalanan. Di Jakarta, total ada 44 titik yang rawan PMKS jalanan. Namun, dari 44 titik itu ada tujuh titik yang menjadi fokus kerja dinas sosial," kata Kian di Jakarta.

    Ketujuh persimpangan itu adalah perempatan Matraman, perempatan Pramuka, perempatan Coca Cola-Cempaka Putih, perempatan Kelapa Gading, perempatan TMII, perempatan Fatmawati, serta perempatan Mampang-Kuningan.

    Kian menjelaskan, pemulangan itu akan dilakukan hingga H-7 Lebaran. Setelah H-7, pemulangan tidak akan dilakukan hingga H+7.

    "PMKS yang terkena penertiban akan kami tampung di Panti Sosial Kedoya hingga H+7. Dengan demikian, mereka tidak bisa Lebaran di kampung halaman mereka," ujar Kian.

    Hal itu terpaksa dilakukan untuk menimbulkan efek jera bagi PMKS dari luar Jakarta yang datang saat bulan Ramadhan. "Cara seperti ini cukup efektif. Saya amati jumlah PMKS yang datang ke Jakarta tidak sebanyak pada tahun-tahun sebelumnya," ujar Kian.

    Sementara itu, Kepala Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Prayitno menyebutkan, ada 27 panti sosial yang akan menampung para PMKS tersebut. Semua panti itu siap menampung PMKS yang terjaring dalam penertiban.

    "Penertiban kami lakukan terus karena keberadaan PMKS selain mengganggu ketertiban umum, juga membahayakan mereka dan para pengguna jalan lainnya," tutur Prayitno. (sko)

Pertamina Siapkan 30 Juta Tabung Elpiji

(SJ) - PT Pertamina menyiapkan stok sebanyak 30 juta tabung elpiji ukuran tiga kilogram untuk Provinsi Jawa Barat guna mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang dan saat Perayaraan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2012.

"Khusus untuk elpiji ukuran tiga kilogram sendiri, kita sudah siapkan 30 juta tabung," kata Sales Area Manager LPG Area Bandung PT Pertamina Dwi Manoveri di Bandung, hari ini.

Dwi memprediksi akan ada peningkatan permintaan terhadap elpiji ukuran tiga di Provinsi Jabar, yakni sebesar delapan persen menjelang dan saat Idul Fitri atau Lebaran tahun ini.

"Estimasi kita akan ada kenaikan sekitar delapan persen lah dan kita sudah antisipasi hal tersebut dengan stok tadi," kata dia.

Dengan adanya stok tersebut, kata Dwi, PT Pertamina menjamin tidak akan ada kelangkaan gas elpiji ukuran tiga kilogram di wilayah yang ada di Provinsi Jawa Barat.

"Jadi menghadapi Lebaran 2012 ini, persediaan gas elpiji ukuran tiga kilogram di Jabar, aman," kata dia.

Dikatakannya, jika dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu, permintaan terhadap gas elpiji ukuran tiga kilogram tidak setinggi tahun ini.

"Jika dibandingkan dengan tahun ini, tahun lalu malah turun yakni hanya kurang lebih 25 juta tabung saja," ujarnya.

Menurut dia, hingga awal bulan Agustus 2012 ini, permintaan terhadap gas elpiji ukuran tiga kilogram terjadi pada bulan Maret yakni mencapai 27.417.000 tabung.

Pihaknya menambahkan, kebutuhan terhadap elpiji ukuran tiga kilogram di Provinsi Jabar pada hari normal/biasa mencapai tiga ribu ton atau sekitar satu juta tabung.(bsc)

Dinkes Siapkan 130 Posko Kesehatan

(SJ) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat menyatakan akan menyiapkan pelayanan kesehatan yang optimal untuk para pemudik Lebaran tahun ini. Dinkes Jabar akan membuat 130 Posko Kesehatan Terpadu dan menyiagakan 10.463 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di jalur mudik di wilayah Jabar.

Kepala Dinkes Jabar Alma Luciyati mengatakan hal tersebut kepada wartawan di Bandung, Kamis (9/8). "Kami menyiagakan 10.463 puskesmas, tim medis, dan obat-obatan di jalur mudik Lebaran Jabar, baik di jalur utara, tengah, maupun selatan. Ada 500 puskesmas yang buka 24 jam dan hampir 300-nya berada di jalur mudik," ujarnya.

Ia menuturkan, penyiagaan fasilitas kesehatan dan tenaga medis akan melayani seluruh pemudik yang melintas di wilayah Jabar. Pelayanan itu akan dilakukan selama dua minggu, seminggu sebelum Lebaran dan seminggu setelahnya.

Ditambahkannya, di posko yang besar, Dinkes pun bersiaga bersama-sama dengan instansi terkait seperti Polda Jabar dan Dinas Perhubungan. Posko bersama itu dipersiapkan bila terjadi kecelakaan lalu lintas yang membutuhkan tindakan segera dan penanganan langsung dari berbagai pihak.

Untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan yang menimbulkan korban luka-luka, ia mengatakan, Dinkes Jabar juga telah berkoordinasi dengan rumah sakit kota/kabupaten serta RS swasta. RS itu diharapkan bisa menangani kasus-kasus yang tidak bisa ditanggulangi oleh posko kesehatan.

"Kita sudah rapat soal pelayanan kesehatan. Lokasi, petugas, dan peralatannya sudah disiapkan. Jadi, pemudik dan masyarakat akan terlayani dengan baik pada aspek kesehatannya," tuturnya.

Alma menambahkan, masyarakat yang memerlukan informasi mengenai pelayanan kesehatan itu dapat menghubungi nomor 022-4261000. " Kalau butuh pelayanan kesehatan, telepon saja, nanti oleh petugas akan diberikan arahan harus seperti apa dan ke mana harus dibawa kalau memang harus mendapat perawatan serius," imbuhnya.(pro)

30 Ribu Petugas Amankan Lebaran

(SJ) - Hampir 30 ribu anggota gabungan pengamanan mudik Lebaran siap diturunkan mulai Sabtu besok. Hal ini terungkap saat dilakukan gelar pasukan di lapangan Gasibu Bandung. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan didapingi Wakapolda Jabar Brigjen Hengkie Kaularan dan Pandam III Siliwangi Mayjen TNI Sony Widjaja, memeriksa kesispan anggota yang akan bertugas mengamankan Lebaran.

“ Anggota yang dilibatkan untuk pengamanan Lebaran terdiri dari 20.320 anggota kepolisian jajaran Polda Jabar, 8.254 personil TNI, dan dinas instansi terkait, ditambah 635 personil dari Mabes Polri,“ kata Wakapolda Jabar Brigjen Hengkie.

Gubernur Ahmad Heryawan usai memimpin upacara memaparkan, Jawa Barat merupakan wilayah yang paling strategis dilintasi pemudik.

Pemudik tujuan Jateng, Jatim hampir semua melintasi Jabar yang datang dari Jakarta lewat darat. “ Melihat kondisi seperti kami harus siap. Faktanya keamanan sudah siap untuk bertugas di lapangan,“ ujar Gunernur. (dono)

Teks : Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat memeriksa pasukan untuk pengamanan Lebaran di Lapangan Gasibu Bandung, Jumat.(pko)

Biaya Pengamanan Lebaran Capai Rp5 Miliar

(SJ) - Operasi Ketupat Lodaya 2012 di wilayah Jabar dalam pengamanan arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri menelan biaya Rp 5 miliar. Jumlah kekuatan pasukan yang terlibat totalnya 34.104 personel.

"Itu dari anggaran Dipa Polri sebesar Rp 2,5 miliar, dan dana hibah APBD Pemprov Jabar Rp 2,5 miliar," jelas Wakapolda Jabar Brigjen Pol Hengkie Kaluara usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2012 di Lapangan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (10/8/2012).

Hengkie menerangkan biaya tersebut antara lain untuk uang makan, uang saku, dan dukungan operasional. Operasi Ketupat Lodaya 2012 dimulai 11 Agustus hingga 26 Agustus mendatang.

Lebih lanjut Hengkie menuturkan, rincian kekuatan pasukan yang dikerahkan menyebar di Jabar itu yakni 20.184 personel Polri, 2.240 personel TNI, 2.800 personel Dishub, 786 personel Satpol PP, 4.251 personel Dinkes, 415 personel Bina Marga, 310 personel Damkar, dan 200 personel SAR.

Selain itu melibatkan potensi masyarakat dan mitra. Jumlahnya 1.918 personel, terdiri dari Orari 647 personel, Pramuka 649 personel dan Patroli Keamanan Sekolah (PKS) 623 personel.

"Operasi Ketupat Lodaya ini mengedepankan misi kemanusiaan," jelas Hengkie.(dtb)

Waspadai 805 Lokasi Rawan Macet di Jabar

(SJ) - Polda Jawa Barat (Jabar) meminta pemudik mewaspadai 805 titik kemacetan di jalur utama dan alternatif mudik Jabar.Dari ratusan titik kemacetan itu, 469 titik di antaranya berada di jalur mudik utama dan 336 titik di jalur alternatif penyangga.Di jalur mudik utama, titik kemacetan terbanyak berada di jalur selatan yakni 198 titik, disusul jalur pantura 166 titik, dan jalur tengah 105 titik.

”Sumber kemacetan itu terdiri atas 48 titik pasar tumpah, 9 lokasi pabrik,17 titik penyempitan jalan, 12 lokasi perbaikan jalan, 3 lokasi perbaikan jembatan, 393 lokasi SPBU, serta 323 lokasi rumah makan.Semuanya tersebar di jalur utama dan jalur alternatif di Jabar,” kata Kepala Biro Operasi Polda Jabar Kombes Pol Martanto di sela rapat koordinasi Lebaran, di Gedung Sate, Bandung,kemarin. Martanto mengatakan, sejumlah strategi dipersiapkan untuk mengurai kemacetan yang mungkin terjadi, dengan menempatkan petugas di titik-titik kemacetan itu. Petugas kepolisian yang ditempatkan untuk mengurai kemacetan itu seluruhnya 2.935 orang.

Dia mencontohkan, pasar tumpah di depan pabrik PT Kahatex di Kabupaten Bandung kerap menyebabkan kemacetan pengguna jalan yang hendak menuju Lingkar Nagreg selepas dari pintu tol Cileunyi. Polisi, kata dia, sudah meminta jauh-jauh hari dengan melarang pedagang untuk berjualan di badan jalan.”Kita tidak melarang berjualan, asal tidak menggunakan badan jalan,”ungkapnya. Dia mengatakan,polisi juga sudah mengumpulkan pemilik pabrik untuk meminta, jika memungkinkan, meliburkan semua karyawannya sejak H-7.

Sebagian setuju, tapi ada juga yang tidak. Mengantisipasi kemacetan di jalur utama mudik, tahun ini, Polda Jawa Barat mencoba membagi jarak antarpos pengamanan di jalur itu tiap 4,5 kilometer, baik di jalur utara,tengah,maupun selatan. Total terdapat 86 pos pengamanan yang tersebar di jalur utama angkutan Lebaran. Di jalur utara 37 pos pengamanan, di jalur tengah 28 pos,dan sisanya di jalur selatan. Di tiap pos pengamanan itu, para petugas akan dilengkapi alat komunikasi.Personel yang ditugasi di pos itu pun khusus memiliki keahlian sebagai Tim Urai.

”Sepeda motor yang sudah terlatih keterampilannya untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang mengalami kemacetan,”terangnya. Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dicky Saromi menjelaskan, keberadaan pasar tumpah selalu menjadi persoalan klasik setiap pelaksanaan mudik Lebaran. Dijelaskannya, pada jalur utara terdapat sekitar 23 titik pasar tumpah, sementara itu di jalur tengah ada sembilan titik dan jalur selatan sebanyak lima titik. “Sedangkan sebanyak 11 titik lainnya itu tersebar di wilayah lainnya yang ada di Jabar,”ujarnya.

Keberadaan pasar tumpah di jalur pantura,ungkap Dicky, yang paling rawan ialah di Pasar Tegalgubug Cirebon, di jalur tengah berada di Pasar Tanjung Sari,dan jalur selatan di Pasar Limbangan Garut. Pihaknya akan menerjunkan 2.800 personel yang akan disiagakan saat pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. “Sebanyak 2.800 personel yang disiapkan untuk samasama melaksanakan penyelenggaraan angkutan Lebaran di posko dan lapangan pada H-7 dan H+7,”tambahnya.

Sementara itu, Polda Jawa Tengah (Jateng) mencatat sedikitnya ada 14 perlintasan kereta api (KA) di beberapa titik yang perlu diwaspadai pemudik. Pasalnya, saat arus balik dan mudik Lebaran, intensitas LA yang melintas dipastikan melonjak drastis. Dengan kondisi jalan dan padatnya arus lalu lintas,hal ini berpotensi membuat macet. Selain itu, kondisi tersebut akan rawan terjadi kecelakaan lalu lintas jika pengendara saling serobot dan kurang cermat melintasinya.Jalur itu masing- masing perlintasan Pejagan Brebes,Tegal,Weleri, Kaliwungu, Semarang Poncol, dan Tawang, Kaligawe, Solo Balapan, Solo, Kutoarjo, Karanganyar, Kutowinangun, Sumpiuh, Purwokerto, dan Prupuk,” kata Direktur Lalu Lintas Polda Jateng Kombes Pol M NaufalYahya kemarin.

Dari 14 titik tersebut,ada empat titik yang menjadi prioritas, yakni perlintasan sebidang Sumpiuh Banyumas (rawan macet jalur utama pantai selatan),perlintasan sebidang Kutowinangun Kebumen (rawan macet jalur utama pantai selatan), perlintasan sebidang Karanganyar Kebumen (rawan macet jalur utama pantai selatan),dan simpang perlintasan sebidang Pejagan Brebes (rawan macet jalur utama pantai utara).(mdk)

Polda Jabar Sebar 1.727 Posko Simpatik

(SJ) - Setidaknya 1.727 Pos Pengamanan Lebaran 2012 akan disebar di wilayah Jawa Barat untuk pengamanan mudik 2012. Pos itu terdiri Pos Laju, Pos Pengamanan, dan Pos Pelayanan Simpatik. Jumlah itu nantinya akan disebar di jalur-jalur mudik yakni jalur Tengah, jalur Selatan, dan jalur Utara.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul menuturkan, Pos Pengamanan nanti akan ditempati anggota Polri. Sedangkan Pos Pelayanan diisi personel gabungan terdiri dari unsur Polri, TNI, dinas dan instansi terkait, serta Potensi Masyarakat/Mitra yang dilibatkan sebanyak 1.918 personel.

"Jadi Pospam untuk Polri sedangkan gabungan akan mengisi pos pelayanan," katanya usai Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2012 di Lapangan Gasibu Bandung, Jumat (10/8).

Penempatan Pos Pengamanan di jalur utara disiapkan sebanyak 86 titik yang disebar di kawasan Jomin, Ciasem, Pamanukan, Lohleber, Jatibarang, Palimanan, dan Cirebon. Panjang jalur tersebut 166 kilometer.

Sedangkan di jalur tengah sepanjang 127 kilometer akan berdiri 28 Pos Pengamanan yang dimulai dikawasan Sadang, Kalijati, Subang, Cikamurang, Cijelag, Kadipaten, hingga Palimanan.

Sementara Jalur Selatan sepanjang 95 kilometer ditempatkan 21 Pos Pengamanan yang titiknya mulai Cileunyi, Nagreg, Malangbong, Ciawi, Cikoneng, hingga Tasikmalaya.

Dari pos yang ada menurut Martinus selain fungsi keamanan dalam berlalu lintas. Personil yang ada difungsikan juga untuk keamanan. "Ini sudah bagian dari ketentuan," ujarnya.

Adapun jumlah yang terlibat yakni 34.104 personel gabungan siap mengamankan lebaran Idul Fitri 2012 di wilayah Jabar. Mereka terlibat dalam operasi pengamanan bersandi Ketupat Lodaya.(mdo)

Polda Jabar Belum Tahu Kasus Investasi Bodong

(SJ) - Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) membantah telah menetapkan pimpinan perusahaan investasi Al-Amanah, Muhammad Sholeh Suaidi masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Bahkan, Polda Jabar mengaku tak tahu ada kasus dugaan penipuan yang dilakukan Suaidi.

"Belum, kami belum ada laporan itu apalagi DPO terhadap kasus ini," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Slamet Riyanto didampingi Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, di Bandung, Kamis (9/8/2012).

Dugaan kasus penipuan bermodus investasi oleh Al-Amanah terkuak setelah beberapa orang yang mengaku korban mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk melapor. Anehnya, setelah beberapa jam menunggu, korban disarankan untuk melapor ke Polda Metro Jaya.

Salah satu korban, Imar Nisni, menduga Sholeh Suaidi membawa kabur uang investor sebanyak Rp2,8 triliun. Dalam kesempatan tersebut, korban juga mendesak agar Suaidi yang sudah dijadikan DPO POlda Jabar ditangkap. Namun, Polda Jabar mengaku belum menetapkan Sholeh Suaidi sebagai tersangka maupun masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Belum (DPO). Kalau kasus penipuan lainnya dengan modus koperasi, kami sudah ada yang menetapkan tersangka," lanjut dia.

Investasi ini berdiri sejak Agustus 2011 dan beralamat di Jalan Haji Hasan 12 Dago, Bandung, dan PT Vido Pratama di Jalan Pasantren 15, Bandung, Jawa Barat. Dalam menjaring korban, Al-Amanah bekerja melalui jejaring sosial facebook.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, membenarkan jika Polda Metro Jaya menerima laporan kasus ini. Dia menjelaskan modus penipuan yang dilakukan investasi Al-Amanah ini dengan menawarkan tiga paket, yakni paket A dengan menyetorkan uang Rp1-5 juta, investor bulan depannya akan mendapat bonus sebesar 100% pada bulan berikutnya.

Adapun paket B, uang yang diinvestasikan sebesar Rp5-10 juta maka akan mendapat bonus sebesar 150%. Kemudian untuk paket C, uang yang diinvestasikan sebesar Rp10 juta ke atas akan mendapat bonus 200%. "Semakin banyak uang yang diinvestasikan maka semakin besar bonus yang didapat," kata dia kemarin. (ozo)

Dede Yusuf Safari Ramadan di Depok

(SJ) - Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Jabar) 2013 memang sebentar lagi, salah seorang bakal calon gubernur Jabar Dede Yusuf mulai gencar melakukan "kampanye" di wilayah Jabar.

Seperti di Depok, Dede bersama Ketua DPRD Jawa Barat Irfan Suryanegara yang berasal dari Partai Demokrat menggelar safari Ramadan dengan melaksanakan bakti sosial, Jumat (10/8).

Dalam orasinya, Dede mengklaim bahwa Jabar sudah menyalurkan banyak anggaran untuk 26 kabupaten kota, seperti anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp90 miliar dan anggaran untuk perbaikan jalan di Depok sebanyak Rp40 miliar.

"Tugas kami untuk saling berbagi, lewat baksos. Ini diharapkan dapat menyentuh warga dengan langsung untuk 2.000 warga. Selaku wagub, saya setiap ada kegiatan seperti ini akan ikut serta, apalagi dari Partai Demokrat tempat saya bernaung," tuturnya dalam pidatonya.

Pada kesempatan yang sama, Dede juga berdialog dengan sejumlah ibu rumah tangga yang mengeluhkan permasalahan di Depok, salah satunya jalan rusak, macet, kesehatan, dan pendidikan. Dede pun mengkritik wali kota Depok Nur Mahmudi Ismail yang belum bisa menyerap anggaran secara optimal.

"Padahal sudah banyak anggaran yang digelontorkan untuk Depok tapi mengapa sampai saat ini masih banyak keluhan. Ini PR bagi wali kota Depok, kalau ibu-ibu perlu dan butuh apa-apa, nanti ya tunggu saya di 2013 untuk maju lagi," tegasnya.

Mendengar hal tersebut, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail justeru balik menyentil kedua pejabat.

"Saya sudah sering minta agar anggaran ditambah dari Jawa Barat, tapi oleh Pak Irfan malah enggak dikasih-kasih. Jangan sampai nanti malah enggak kepilih lagi lho dari dapil Depok," kelakarnya.(wpo)

Dede Yusuf Sebar Kartu Lebaran

(SJ) - Wagub Jabar Dede Yusuf mengaku kembali membuat kartu ucapan selamat Lebaran untuk tahun ini. Namun dananya dari kocek sendiri. Kartu itu akan dikirim ke rekan-rekannya dan tokoh masyarakat.

"Saya bikin (kartu Lebaran), tapi pribadi ya. Kalau pribadi saya bikin," ujar Dede saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Jumat (10/8/2012).

Ia menegaskan, tahun ini ia tidak membuat kartu serupa dari dana APBD seperti tahun lalu. "Sudah ada surat kan dari Mendagri waktu itu bahwa kartu Lebaran sebaiknya bikin pribadi, tidak menggunakan uang negara," tuturnya.

Ditanya soal alasan membuat kartu ucapan selamat Lebaran, ia kemudian memaparkannya. "Bagaimanapun kita punya kolega, mitra, dan lain sebagainya, termasuk tokoh masyarakat. Itu bagian dari silaturahmi saja," jelas Dede.

Namun ketika ditanya apakah di kartu Lebaran ia berperan sebagai wagub atau cagub, ia menjawab singkat. "Sebagai Dede Yusuf saja," tandasnya.

Sementara itu sebelumnya Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku tak membuat kartu lebaran untuk tahun ini. "Kagak, kagak bikin," elaknya.(dtb)

Dua Mantan Menteri Dukung Dede Jadi Cagub Jabar

(SJ) - Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf mengaku kaget didaulat jadi calon gubernur oleh dua menteri era Presiden Soeharto, mantan Menko Kesra Haryono Suyono dan mantan Menkop dan UKM Subiakto Tjakrawerdaya.

Terlebih, dua tokoh ini dikenal sebagai tokoh hebat di masa Orde Baru sebagai arsitek pembangunan koperasi dan UKM.

“Saya kaget didaulat jadi calon gubernur dan dikampanyekan lagi. Wartawan catat ya saya tidak kampanye. Tapi kalau ada orang lain mencalonkan dan mengkampanyekan saya, itu aspirasi yang harus dihargai,” kata Dede, Senin (30/7/2012) dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com.

Dede menegaskan, dukungan dua tokoh tiga zaman itu sangat membuatnya bangga, pasalnya sejak awal dirinya berniat berguru pada Haryono dan Subiakto tersebut.

“Saya dari awal sudah berniat berguru soal koperasi dan usaha kecil kepada dua orang besar ini. Saya berguru dalam kampanye keluarga berencana (KB) kepada Haryono yang sukses di zaman Orde Baru,” tuturnya.

Menurut Dede, dari hampir 50.000 badan hukum koperasi di Jawa Barat, kini hanya separuhnya yang masih aktif dan produktif.

"Ke depan program pemihakan koperasi harus serius dan bukan basa basi lagi. Tapi harus ada upaya konkret sehingga koperasi memberi manfaat dalam menggerakan roda perekonomian rakyat," kata Dede.

Dukungan dua menteri era Soeharto yang mendaulat Wagub Dede Yusuf sebagai calon orang nomor satu di Jawa Barat disampaikan dalam acara Ramadan Festival (Ramfes) di Gedung Senbik Bandung, Jumat (28/7/2012) lalu.

Keduanya tidak ragu menyebut Dede sebagai tokoh muda yang mencintai koperasi dan pengusaha kecil.

“Kalau cinta koperasi itu artinya cinta rakyat kecil. Hidup Pak Dede Yusuf. Hidup Wagub yang cinta koperasi. Hidup Calon Gubernur,” ujar Haryono Suyono didampingi Subiakto Tjakrawerdaya.

Pada kesempatan itu, Haryono minta agar Dede terus menggerakan koperasi di Jabar supaya maju seperti era Soeharto karena koperasi saat ini banyak yang tidak berdaya karena salah urus dan salah kebijakan.

“Yang kurang dari koperasi sekarang adalah political will dari pemerintah. Koperasi tidak dijadikan prioritas unggulan oleh pemerintah. Oleh karena itu, kita berdua berpesan agar Dede Yusuf bersama komponen lain tidak henti-hentinya memajukan koperasi dan pengusaha kecil,” tegas Haryono.(tbn)

Ambang Batas 3,5% Dinilai Kejahatan Politik

(SJ) - Kebijakan ambang batas (parliamentary threshold) secara nasional sebesar 3,5 persen yang diberlakukan dalam pemilihan legislatif seperti tertera dalam pasal 208 Undang-undang nomor 8/2012 tentang Pemilu DPR, DPD dan DPRD dinilai sebagai kejahatan politik. Ini disebabkan keberadaan ambang batas nasional telah melanggar asas pemilu yang jujur dan adil.

"Kebijakan ambang batas nasional merupakan kejahatan politik yang dilegalkan, karena kebijakan ini menghilangkan keaslian suara pemilih, atau setidaknya merusak keaslian suara pemilih," ujar ahli dari Perludem, Didik Supriyanto saat membacakan keterangan dalam sidang pleno di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (6/8).

Selain itu, kata Didik, meskipun telah ada putusan MK yang membenarkan adanya kebijakan ambang batas, namun hal itu telah disalahgunakan oleh pembuat undang-undang. Menurutnya, hal itu telah melanggar asas pemilu serta kebebasan pemilih menentukan pilihan.

"Putusan MK telah disalahgunakan oleh pembuat undang-undang untuk membuat kebijakan ambang batas nasional, sehingga mengabaikan bahkan melanggar Pasal 22E ayat (1), Pasal 22E ayat (3) dan Pasal 27 ayat (1),"

Didik menambahkan, ambang batas yang diberlakukan secara nasional telah mengabaikan hak pemilih untuk menentukan pilihan. Pasalnya, pilihan pemilih telah dibatasi dengan hanya memilih anggota DPR saja.

"Kebijakan ambang batas nasional telah mengabaikan kenyataan bahwa pemilih memberikan surat suara untuk DPR, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota dengan surat suara yang berbeda-beda. Apabila kebijakan ambang batas diterapkan, maka kebijakan ini harus berlaku pada masing-masing jenis lembaga perwakilan yang dipilih," kata Didik. (mdo)

Pemerintah Terus Upayakan Pemilukada Serentak

(SJ) - Pemerintah terus berupaya agar pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) bisa berlangsung secara serentak. Untuk merealisasikan itu, proses pemilu di seluruh daerah akan dipercepat atau diperlambat untuk menyesuaikan pelaksanaan pemilu.

"Ada yang dimajukan dan ada yang dimundurkan. Kalau dimajukan merugikan tidak? Untuk 2014 waktu jabatannya tetap, cuma pemilihannya saja yang dipercepat. Tetap 5 tahun, karena tidak boleh dikurangi jabatan 5 tahun," kata Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di Istana Kepresidenan, Rabu (8/8).

Gamawan menegaskan, khusus untuk Jakarta tidak ikut sistem tersebut. Sebab, provinsi ini tidak memiliki kabupaten atau kota. Ke depan, pemerintah akan berupaya agar masa jabatan masing-masing kepada daerah tetap berlangsung selama lima tahun sesuai ketentuan Undang-Undang.

"Kalau DKI dia sendiri, tidak ada kabupaten atau kota di bawahnya, Semua administratif. Makanya, saya bilang mungkin perlu dua putaran baru dia bisa bersama-sama," jelas dia.

Gamawan menjelaskan, jika masa jabatannya habis pada 2014, maka Pemilukada bisa berlangsung tahun 2013. Siapapun pejabat yang terpilih, dia akan tetap dilantik di tahun saat pemimpin sebelumnya turun dari jabatannya.

"Sehingga, 5 tahun masa jabatan orang tidak hilang," kata Gamawan.(mdo)

Jabar Jadi Gong Politik Demokrat

(SJ) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menjadikan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat Jawa Barat akan dijadikan sebagai gong politik. Menurutnya, Jabar dipilih sebagai gong dari Musda Demokrat se Indonesia karena menjadi provinsi dengan pemilih terbanyak.

"Jabar ini pemilihnya terbesar di Indonesi. Karena itu Musda-nya diakhirkan. Dijadikan gong musda se-Indonesia. Tinggal dua,  Jateng dan Jabar. Tapi setelah lebaran Jateng akan digelar dulu baru Jabar," kata Anas di sela-sela Safari Ramadan, Senin (6/8).

Jabar memang tidak pernah lepas dari peralihan kepempinan partai binaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini. Anas terpilih menjadi ketua umum ketika Kongres II Demokrat digelar di Kabupaten Bandung Barat, Mei 2010 lalu.

Tapi lebih dari itu, mantan ketua umum PB HMI ini mengatakan bahwa dengan tingginya pemilih, maka Demokrat akan menjadikan Jabar sebagai basis utama. "Dengan pertimbangan pokok bahwa  Jabar jadi basis utama Demokrat," ucapnya.

Makanya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar yang rencananya akan digelar 2013, Demokrat akan tidak mau serampangan memilih calon. Anas mengatakan DPP Demokrat akan melakukan survei elektabiltas calon sebelum diusung dan ditetapkan oleh Majelis Tinggi Partai Demokrat yang diketuai SBY.

Selain itu kata dia, pihaknya akan melakukan simulasi pasan calon. "Tahapannya sosialisasi bakal calon kepada pemilih. DPP akan melakukan survei populritas dan elektabiltias dari para bakal calon. Termasuk akan dismulasi dalam bentuk pasangan," pungkasnya.(jpo)

Ibas Minta Dede Jaga Elektabilitas

(SJ) - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meminta Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf pertahankan tingkat elektabilitas. Alasannya, popularitas dan elektabilitas yang tinggi menjadi modal utama untuk maju dalam Pemilukada Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013 mendatang.

Permintaan putra bungsu Presiden SBY itu disampaikan langsung  kepada Dede Yusuf saat mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam, Rajapolah, Tasikmalaya, Selasa (7/8) dalam rangka Safari Ramadhan bersama Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan anggota FPD DPR RI di wilayah Jawa Barat.

"Mas Ibas minta saya pertahankan dan terus meningkatkan elektabilitas sekaligus menjaga kedekatan dengan masyarakat," kata Dede Yusuf saat dihubungi, Rabu (8/8).

Dede mengatakan, sebagaimana komitmen pertamakali dilantik menjadi wakil gubernur Jabar sejak 2008, dia akan tetap menjaga kedekatan dengan rakyat.

Hal itu dilakukan dengan program menginap di rumah rakyat, kunjungan kerja naik motor, dan menyapa warga dengan cara santai, jauh dari aturan protokoler. Semua itu dilakukan dalam rangka menyerap aspirasi dari akar rumput dan evaluasi program-program pemerintah supaya tepat sasaran.

"Insya Allah saya akan istiqomah dekat dengan masyarakat, karena masyarakat merindukan kehadiran pemimpinnya secara langsung di akar rumput, bukan hanya seremonial dan terima laporan di belakang meja yang bisa ABS (asal bapak senang)," terang Dede.

Sebelumnya, Dede Yusuf mendampingi Anas dan Ibas melakukan Safari Ramadan ke Tasikmalaya dan Ciamis. Di Tasikmalaya, rombongan Anas dan Ibas mengunjungi Ponpes Darussalam, Rajapolah. Dalam kesempatan itu pengasuh Ponpes mendoakan Dede menjadi Gubernur Jabar Periode 2013-2018.

"Di hari dan bulan baik ini kita berdo"a semoga berkah Ramadan mengantarkan Pak Wagub, Kang Dede Yusuf menjadi Gubernur Jawa Barat mendatang," ujar KH Asep Nawawi.

Dari Tasikmalaya, Dede yang satu bis dengan Anas dan Ibas kemudian bertolak ke Ciamis. Di Masjid Kecamatan Cisaga, Ciamis tim Safari Ramadan menyerahkan paket santunan lebaran kepada seribu masyarakat kurang mampu.

Rilis semua lembaga survey, saat ini Dede Yusuf masih yang tertinggi baik popularitas maupun elektabilitas calon Gubernur Jabar. Popularitas di atas 92 persen, sementara elektabilitas di atas 41 persen.

"Data survey adalah indikasi hari di mana survey dilakukan. Ini hanya panduan agar kita terus bekerja yang tidak membuat kita terlena," ucap Dede mengenai hasil lembaga-lembaga survey yang diumumkan ke publik.(jpo)

Anas Gandeng Dada Safari Ramadhan

(SJ) - Ketum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum melakukan Safari Ramadan bersama petinggi partainya juga Walikota Bandung Dada Rosada ke Ponpes Cijawura, Margasari, Senin (6/8/2012). Apakah itu mengindikasikan Dada akan diusung Demokrat pada Pilgub Jabar 2013?

Anas sendiri ogah bicara gamblang soal siapa yang akan diusung partainya, termasuk kemungkinan penetapan Dada sebagai calon gubernur.

"Saya enggak mau mendahului hasil survei," ucap Anas.

Yang jelas, kata dia, dalam waktu dekat Demokrat akan menggelar survei internal untuk melihat popularitas dan elektabilitas para bakal calon gubernur Jabar untuk pertimbangan MT menetapkan calon gubernur. Selain itu, ada beberapa hal yang jadi pertimbangan partai untuk menunjuk kadernya.

"Yang jelas kita akan pilih yang terbaik. Integritas, kapabilitas dan aksebilitas juga jadi pertimbangan," ujar Anas.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Bandung Erwan Setiawan menyebut pernyataan itu menguntungkan Dada sebagai salah satu bakal calon gubernur. "Itu menguntungkan Pak Dada," ucapnya.

Dengan pernyataan itu, Anas mengindikasikan semua bakal calon punya kans sama untuk ditetapkan Demokrat sebagai calob gubernur, termasuk Dada. Apalagi pertimbangan penetapan bukan hanya popularitas dan elektabilitas saja.

"Kalau misalnya bakal calon punya popularitas dan elektabilitas, yang tiga ini (integritas, kapabilitas dan aksebilitas) bisa ditinjau kembali oleh Majelis Tinggi untuk menentukannya," papar Erwan.

Erwan yakin Dada akan dipilih Demokrat sebagai calon gubernur karena punya popularitas, elektabilitas, integritas, kapabilitas dan aksebilitas. Apalagi, MT akan melihat kelima faktor tersebut.(dtb)

Polisi Tembak Warga Hingga Tewas Warga Serbu Mapolsek

Minggu, 05 Agustus 2012 | 11.37

(SJ) - Ratusan warga Desa Blender, Kec Karang Wareng, Cirebon, mendatangi Kantor Polsek Karangsembung Cirebon. Mereka marah karena salah satu warga tewas ditembak anggota Polsek setempat.

Warga long march sejauh 2 km, Minggu (5/8/2012). Mereka mengecam penembakan itu. "Kami minta pelaku ditangkap dan dihukum. Korban bukan pelaku kriminal atau bandar narkoba," teriak Asep di depan Polsek Karangsembung.

Kapolsek Karangsembung AKP Sukhemi berusaha menenangkan warga. Dia menjamin pelaku akan ditangani sesuai hukum yang berlaku.

"Kami jamin, meski dia anggota (polisi), akan ditangani," katanya.

Keinginan warga untuk melihat pelaku telah ditangkap atau diproses, kandas. Namun mereka akhirnya membubarkan setelah puas menyampaikan tuntutan dan bernegosiasi dengan pihak polsek.

Agus (18) tewas ditembak sekitar pukul 02.30 WIB (5/8/2012). Saat kejadian, Agus dan warga Blender tengah berkeliling dengan musik obrog (musik seadanya untuk membangunkan sahur). Mereka bertemu dengan kelompok warga desa lain dan bersitegang.

Saat ketegangan mereda, anggota Polsek Karangsembung Brigadir Wahidin Jaenudin (sebelumnya ditulis Sahidin) datang dengan bersepeda motor bersama temannya. Dari atas motor, Wahidin menembakkan pistolnya ke atas. Lalu tak diketahui alasannya, dia mengarahkan pistol ke Agus dan dor! Agus pun akhirnya tewas.(dtb)

PARRA Dukung Edi Jadi Cagub Jabar

(SJ) - DPW PARRA Jawa Barat hari ini (08/ 07) mengadakan Rakorwil I dI Rumah PAN Jawa Barat. Pada saat pembukaan, Ketua DPW PARRA Jawa Barat, Thoriqoh menyampaikan pernyataan Sikap Politik DPW PARRA Jawa Barat. Pernyataan ini disampaikan dihadapan Rusli Halim Fadli ; Ketua Umum DPP PARRA Indonesia, Sukmana ; Sekretrais DPW PAN Jawa Barat dan peserta Rakorwil I DPW PARRA Jawa Barat

“DPW PARRA Jawa Barat dengan sepenuh hati dan dengan semua sumber daya yang ada menyatakan mendukung penuh Pak Hatta Rajasa sebagai Calon Presiden pada pemilu 2014 mendatang dan mendorong DPP PAN untuk merekomendasikan Ketua DPW PAN Jawa Barat sebagai satu- satunya calon Gubernur Jawa Barat yang diusung oleh Partai Amanat Nasional,” demikian disampaikan Ketua DPW PARRA Jawa Barat, Toriqoh, saat pembukaan Rakerwil I DPW PARRA Jawa Barat yang dihadiri oleh 17 perwakilan DPD PARRA se- Propinsi Jawa Barat

Rusli Halim Fadli dalam sambutannya mengapresiasi Pernyataan Sikap Politik DPW PARRA Jawa Barat. “Kami menyambut baik keinginan kader – kader PARRA Indonesia Propinsi Jawa Barat yang mendukung Ketua DPW PAN Jabar, Pak Edi Darnadi sebagai calon Gubernur satu – satunya yang diusung oleh Partai Amanat Nasional, untuk itu pernyataan sikap saudara – saudaraku akan kami sampaikan langsung ke Ketua Umum DPP PAN, Bapak Hatta Rajasa di Jakarta”, kata Rusli Halim Fadli yang turut hadir bersama rombongan DPP PARRA Indonesia

Mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini berpesan agar kader PARRA Jawa Barat yang sudah terbentuk strukturnya ditiap kabupaten/ kota untuk terus bekerja mensosialisasikan figur Pak Edi Darnadi sebagai calon Gubernur Jawa Barat. “ Ke-17 Perwakilan DPD PARRA yang hadir hari ini setelah pulang dari Rumah PAN Jabar langsung konsolidasikan dengan kawan – kawan di DPD dan DPC PARRA di tempatnya masing – masing untuk mengenalkan ke masyarakat figur Pak Edi Darnadi sebagai Calon Gubernur Jawa Barat,“ kata Rusli Halim saat memberikan sambutan

Acara ini dibuka secara resmi oleh Kang Sukmana, Sekretaris DPW PAN Jawa Barat dan dihadiri oleh Pengurus DPW PARRA Jawa Barat dan DPD PARRA se- Jawa Barat.(rel)

PPP Usung Rakhmat Yasin ke Jabar 1

(SJ) - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya menentukan sikap terkait Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2013 mendatang. Sikap tersebut ditentukan setelah DPW PPP melakukan Mukerwil di Hotel Panghegar, jalan Merdeka, Bandung yang digelar sejak kemarin.

Wakil Ketua DPW Syafruddin Amir menjelaskan, dari hasil Mukerwil tersebut DPW PPP memutuskan untuk mencalonkan Rahmat Yasin Sebagai Calon Gubernur dari partai berlambang Ka'bah tersebut.

"Dari hasil mukerwil DPW PPP memutuskan dalm menghadapi pilgub 2013 mendatang PPP mendukung Rahmat Yasin sebagai calon Gubernur Jawa Barat," paparnya kepada wartawan saa ditemui usai menghadiri Mukerwil di Hotel Panghegar, jalan Merdeka, Bandung, sesaat lalu (Selasa, 10/4).

Dia mengatakan alasan memilih Rahmat Yasin yang saat ini menjabat Bupati Bogor sebagai calon Gubernur, karena memang pihaknya lebih mengutamakan calon dari internal partai.

"RY (Rahmat Yasin) pantas untuk dicalonkan menjadi Gubernur Jawa Barat," paparnya.

Keputusan DPW tersebut lanjutnya, menjadi pedoman bagi DPC-DPC PPP se Jawa Barat untuk melakukan konsolidasi sampai ke tingkat bawah. (zam)

Dedi Niat Maju Cagub karena Ibadah

(SJ) - Hingga saat ini, PDI Perjuangan belum menentukan calon untuk dimajukan dalam Pilkada Jawa Barat pada tahun 2013. Namun demikian, sebagai kader partai, Bupati Cirebon Dedi Supardi merasa terpanggil untuk maju.

"Saya niat maju dalam Pilgub Jabar karena ibadah. Putra Cirebon harus pimpin Jawa Barat. Karena dalam sejarahnya, Gubernur Jawa Barat selama ini belum pernah dipimpin wong Cerbon," kata Dedi kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Jumat, 30/12).

"Rawe-rawe rantas, malang-malang putung, saya akan terus maju pantang mundur dalam pencalonan Pilgub Jabar," sambungnya dengan semangat.

Sebagai tanda serius maju, Dedi sudah melakukan roadshow ke Purwakarta untuk bersilaturrhami dengan kader, anggota, dan simpatisan setempat pada Kamis (29/12) kemarin. Dalam kesempatan itu, Dedi menyerahkan bantuan stimulan untuk seluruh PAC PDI Perjuangan se-kabupaten Purwakarta untuk keperluan membangun posko-posko PDI Perjuangan.

Dedi Supardi, resmi mendaftarkan diri sebagai calon gubernur untuk Pemilukada Jawa Barat 2013 melalui PDI Perjuangan pada Kamis lalu (15/12).(rmo)

Dada Ramaikan Bursa Cagub Jabar 2013

(SJ) - Walikota Bandung dua periode Dada Rosada akhirnya membuka tabir mengenai kepindahannya ke partai pemenang pemilu 2009 lalu.

Dada yang sebelumnya merupakan kader partai Golkar tersebut, kini siap maju dan meramaikan bursa Cagub dari partai asuhan pressiden SBY tersebut.

Ditemui usai mengambil formulir pendaftaran pada penjaringan Cagub Cawagub partai Demokrat Jabar, Dada mengaku siap bersaing dengan sehat untuk kemajuan partai.

" Siapa saja yang ikut bursa cagub di partai Demokrat, kita bersama-sama bersaing dengan sehat," terangnya kepada wartawan di Kota Bandung, Rabu (7/3).

Bahkan Walikota Bandung ini siap memberikan program terbaiknya, dalam Pilgub Jabar 2013 mendatang.

" Nanti kalau sudah resmi, baru saya paparkan program saya untuk Jabar. Intinya bagaimana kita melakukan perubahan mendasar di Jabar ini," ungkap Dada.

Dada yang datang 15 menit sebelum pendaftaran penjaringan Cagub cawagub ditutup, langsung mengambil formulir untuk Gubernur dengan nomor urut 8.

" Saya tidak tahu ambil formulir apa, Cagub apa Cawagub, nanti dibuka di rumah saja, sembari menyatakan bahwa apapupun keputusan partai, saya siap menjalankannya, termasuk jika terpilih jadi Cagub," ungkap Dada.(zam)

Eep Belum DIcoret dari Bursa Cagub Jabar

(SJ) - Bupati Subang nonaktif Eep Hidayat, yang mendekam di Lapas Sukamiskin masih berada dalam daftar calon gubernur Jawa Barat dari PDIP. Nasib pencalonan Eep kini bergantung pada keputusan DPP PDIP.



Menurut Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPD PDI P Jabar, Waras Warsito pihaknya sudah menyerahkan hasil tahapan penjaringan bakal calon gubernur di internal PDI P ke pusat. “Minggu lalu kami sudah menyerahkan hasil fit and proper test, evaluasi, dan survey internal enam bakal calon gubernur/wakil gubernur ke DPP PDIP,” kata Waras.

Menurutnya, penyerahan laporan tersebut sudah berdasarkan hasil rapat internal di DPD PDI P. “Waktu rapat, Pak Eep belum dijemput oleh pihak kejaksaan untuk dijebloskan ke sel tahanan. Jadi kita waktu itu belum mengeluarkan sikap dan keputusan apapun terkait Pak Eep,” katanya.

Pihak DPD PDIP menurutnya sudah tidak memiliki kewenangan untuk mencoret keikutsertaan Eep karena berkas sudah di tangan DPP.

Sebelumnya, DPD PDIP Jabar telah menjaring enam bakal calon gubernur/wakil gubernur dari internal partainya untuk Pilgub Jabar 2013. Mereka adalah Eep Hidayat, Rieke Diah Pitaloka, Don Murdono (Bupati Sumedang), Aang Hamid Suganda (Bupati Kuningan), Dedi Supardi (Bupati Cirebon), dan Gatot Tjahyono (Wakil Ketua DPD PDIP Jabar).(*)

Rieke Siap Maju Jadi Cagub atau Cawagub

(SJ) - Nama Rieke Diah Pitaloka memang memiliki kans besar maju sebagai calon Gubernur Jawa Barat 2013, dari partai PDI Perjuangan. Namun dengan lapang dada tokoh Rieke tak mempermasalahkan jika nanti dirinya hanya menjadi wakil gubernur.

"Apapun yang ditugaskan partai saya siap. Apakah hanya jadi juru kampanye Jabar di jalanan saya siap," kata Rieke dalam diskusi bertema 'Membedah Sistem Politik Indonesia' di Universitas Pasundan (Unpas) Lengkong Besar, Bandung, Senin (30/7).

Menurutnya, sebagai warga Jawa Barat, sudah seharusnya bisa juga memajukan Jawa Barat. "Makannya apapun itu saya siap, masa untuk Jawa Barat saya tidak siap," terang anggota DPR RI Komisi IX itu.

Dia pun mengaku jika memiliki kans besar, itu berarti ada nilai tambah dari kinerjanya selama ini. "Kalau itu memang ya Alhamdulillah, tapi belum taulah kan politik, tidak bisa ditebak," ungkapnya.

Menurutnya, saat ini hanya percaya pada pimpinan partai yang punya perhitungan lebih dalam. "Karena DKI dan Jabar sendiri kan barometer nasional jadi ada perhitungan. Kita tunggu saja. Kalau saya santai aja," katanya.

Dalam waktu dekat Partai berlambang kepala banteng ini pun akan melakukan pembahasan khusus terkait sosok calon yang akan diusung pada pelaksanaan Pilgub Jabar. Pembahasan itu nantinya akan menghadirkan balongub Jabar PDIP yang sudah diverifikasi.(mdo)

Pasar Tumpah Perparah Kemacetan

(SJ) - Sejumlah pasar tumpah di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, perlu dibenahi guna mengatasi kemacetan arus mudik lebaran. Pasar-pasar itu antara lain di Losarang, Eretan, Sukra, Jatibarang, dan Karang Ampel.

"Sejumlah pasar tumpah di daerah Pantura Kabupaten Indramayu, Subang, Cirebon, perlu dibenahi karena setiap arus mudik Lebaran, menjadi pemicu kemacetan," kata Kadinas Koperasi dan UKM Indramayu, Warjo, Sabtu (4/8).

Menurut Warjo, pemerintah Kabupaten Indramayu tidak mampu membenahi pasar tumpah tersebut harus mendapatkan perhatian dan bantuan dari pusat karena butuh anggaran cukup tinggi untuk mengatasi kemacetan rutin tahunan.

Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Putu Bayu Seno, kepada wartawan di Cirebon sebelumnya menuturkan, sejumlah pasar tumpah sepanjang jalur utama Pantura dari Karawang, Indramayu, Subang, Cirebon masih menjadi penghambat arus mudik lebaran.

Pihaknya, meminta kepada semua anggota di lapangan bekerja keras mengatur dan mengamankan sejumlah titik simpul kemacetan dipasar tumpah tersebut.

Di perbatasan Kabupaten Indramayu dengan Cirebon, pemudik akan terhambat di pasar Tegal Gubug, Kecamatan Arjawinangun. Sedangkan dari arah alternatif Karang Ampel kepadatan arus terjadi di pasar Celancang.(rol)

Solihin: Kesenjangan Sosial Bisa Lahirkan Komunisme

(SJ) - Munculnya kembali gerakan komunisme di Indonesia bukan hanya karena aktivitas yang dilakukan gerakan tersebut. Namun, kesenjangan sosial dan kebobrokan negara yang tak mampu menyelesaikan permasalahan bangsa, ikut melatarbelakangi kehadiran gerakan komunis.

Demikian ucap sesepuh dan mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Solihin GP saat memberikan sambutan dalam acara "Deklarasi Rakyat Jabar Menolak Kembalinya Komunisme dan Ideologi Lain Selain Pancasila di NKRI" di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan Bandung, Sabtu (4/8/12).

Solihin menambahkan, upaya menghidupkan gerakan komunisme saat ini adalah dengan berlindung dibalik demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM)

"Mereka menunggangi gelombang massa saat reformasi dan melakukan infiltrasi atau penyusupan ke kampus-kampus. Selain itu, mereka juga masuk ke organisasi massa kepemudaan untuk menjaring para pemuda untuk menjadi kader serta menerbitkan buku tentang ajaran komunis," ujar Solihin.

Dia mencontohkan beberapa upaya yang dianggapnya mengubah kurikulum pendidikan sejarah seperti penghilangan pencantuman kata PKI dalam istilah Gerakan 30 September PKI (G30S PKI) menjadi G30S saja.

"Hal itu dilakukan agar masyarakat melupakan pemberontakan itu dan mereka pun membalikan fakta sejarah bahwa Orde Baru yang mendukung pemberontakan melalui lembaga intelijen Amerika, CIA," katanya.

Solihin menuturkan, beberapa daerah di Jabar sangat berpotensi menjadi titik rawan kebangkitan komunis. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci keberadaan daerah-daerah tersebut.

"Neo merah komunisme bisa menggeliat karena perilaku dari kita yang berjalan sendiri-sendiri dan tak bersatu lagi karena tendensi mengutamakan kepentingan pribadi,"ujarnya. Dia pun memaparkan beberapa alasan terkait bangkitnya ideologi komunis.

"Ada empat alasan kebangkitannya, pertama, yakni tak adanya supremasi hukum, korupsi sangat merajalela, situasi yang mudah sekali chaos atau kacau, kemiskinan dan jarak kesenjangan antara yang kaya dan miskin semakin melebar," ujar Solihin memaparkan. (pro)

Tahun 2013 Tiap Desa Dapat Bantuan Infrastruktur Rp.100 Juta

(SJ) - Sekitar 3.000 desa di Provinsi Jawa Barat tahun 2013 akan menerima bantuan infrastruktur perdesaan Rp 100 juta per desa. Pada tahun 2012 program tersebut akan diujicobakan di 100 desa. Program tersebut merupakan terobosan dalam memberdayakan kawasan perdesaan.



“Selain program desa mandiri dalam perwujudan desa peradaban, maka program bantuan infrastruktur perdesaan diarahkan untuk membantu pemerintahan desa dalam mengakselerasi pemenuhan kebutuhan infrastruktur,” kata Gubernur Jawa Barat Achmad Heryawan di Subang, pekan lalu.

Heryawan menambahkan sebagai ujung tombak pemerintahan dan pembangunan, maka sudah sepatutnya pemerintahan desa mendapatkan perhatian khusus. Hal itu dimaksudkan agar akselerasi pembangunan dapat berlangsung sinergi dan harmoni dari tingkat provinsi hingga perdesaan. Sudah tentu semua itu bermuara pada pemerataan hasil pembangunan dan peningkatan taraf kehidupan yang lebih baik.

Saat ini sudah ada 250 desa yang sejak tahun 2010 mendapat program desa mandiri dalam perwujudan desa peradaban. Rincianya 100 desa digulirkan tahun 2010 dan 150 desa pada tahun 2012. Masing-masing desa tersebut mendapat kucuran anggaran Rp 1 miliar. “Semua bantuan tersebut pada dasarnya ingin memajukan dan memberdayakan kawasan perdesaan.

Saya ingin perdesaan sebagai kawasan yang terdepan menerima bantuan dan dapat berkembang sesuai dengan keinginan kita semua. Dan kedua program, tersebut dijalankan agar akselerasi pembangunan kawasan perdesaan berjalan simultan” ungkapnya pada pencanangan bulan penimbangan Balita, Peluncuran Desa Mandiri dan Penyerahan Simbolis Bantuan Infrastruktur Perdesaan serta Bantuan Bagi Desa Hutan dan Pesisir di Jawa Barat.

Pemprov Jawa Barat juga menggulirkan bantuan bagi desa hutan dan desa pesisir. Pada tahun 2012 ada 10 desa hutan dan desa pesisir yang mendapatkan bantuan dalam rangka pemberdayaan dan pengentasan kemiskinan. (mca)

BJB Salurkan Kredit UMKM Lewat Bazar Ramadhan

(SJ) - Bank Jawa Barat dan Banten menggelar Bazar Ramadan UMKM 2012 untuk memberikan fasilitas kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mempromosikan produknya.



“Bazar Ramadan ini merupakan fasilitas bagi pelaku UMKM. Semoga bisa bermanfaat,” ujar Direktur Utama Bank BJB Bien Subiantoro dalam sambutanya, Sabtu (4/8/2012).

Acara ini berlangsung mulai 4-6 Agustus 2012, bertempat di Lapangan Parkir Menara Bank BJB di Jalan Naripan 12-14, Kota Bandung. Sebanyak 60 stand akan memanjakan para pengunjung yang 41 stand di antaranya merupakan binaan Bank BJB dan 24 stand adalah peserta undangan.

Selain sebagai ajang promosi, acara ini juga memberikan alternatif tempat belanja bagi masyarakat yang berkunjung untuk memperoleh berbagai produk dengan harga murah.

Acara ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Jawa Barat, Lex Laksamana Zainal Lan yang juga dihadiri jajaran direksi Bank BJB. Tidak hanya itu, hadir pula Kadin Jabar Dinas Koperasi Jabar dan Kota Bandunga, P3UKM Bandung, Yayasan Bordir Jabar, Dewan Kerajinan Daerah Jabar. (ino)

Aher Mengaku Belum Punya Calon Pendamping ke Pilgub

(SJ) - Jelang Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2013, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengaku tak bermasalah jika calon pendampingnya nanti kembali berasal dari kalangan artis. Namun bukan berarti dirinya menutup pintu untuk kalangan nonartis mendampinginya dalam Pilkada mendatang.



Hal itu disampaikan Heryawan usai inspeksi mendadak (Sidak) di salah satu pasar tradisional di Kota Depok, Sabtu 4 Agustus 2012. "Artis atau bukan tak masalah. Yang penting kami ikhtiar bersama. Ya kalau memang nanti wakil saya dari kalangan artis lagi, ya bersyukur saja," ucapnya.

Heryawan mengaku hingga saat ini dirinya belum mengantongi siapa bakal calon kandidat yang akan mendampinginya dalam Pemilu Kepala Daerah mendatang.

"Politik itukan tiap jam, tiap waktu bahkan menit bisa berubah. Saya belum bisa sebut siapa orang yang akan mendampingi saya di Pilgub Jabar 2013 nanti. Yang jelas saya pasti maju lagi," kata dia.

Apapun risikonya, lanjut Heryawan, dirinya berjanji akan siap menang maupun kalah dalam Pilkada mendatang. Namun Heryawan mengaku optimis dirinya akan tetap menduduki jabatan sebagai Gubernur Jabar periode selanjutnya.(vvn)

Polda Petakan Daerah Rawan Macet di Jabar

(SJ) - Kepolisian Daerah Jawa Barat memetakan titik rawan macet di jalur-jalur mudik utama tahun 2012.
Inilah 15 lokasi di jalur utama pantai utara, jalur tengah, dan selatan yang dinilai rawan.



Pertama, Kawasan Cikopo-Simpang Jomin. Selain penyempitan jalan di ruas Cikopo-Mutiara-Simpang Jomin, ruas penghubung Tol Jakarta-Cikampek dan jalur pantai utara di daerah ini menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari tol dan jalur utara Jakarta-Bekasi-Karawang. Kawasan ini juga menjadi titik krusial pengaturan arus kendaraan dari Jakarta menuju ke timur, baik melalui jalur utara, tengah, maupun selatan.

Kedua, Jembatan Gamon di perbatasan Kabupaten Karawang dan Subang. Titik ini menjadi lokasi pertemuan arus dari jalur utama pantai utara dengan kendaraan dari jalur alternatif Lamaran-Telagasari-Lemahabang-Cikalongsari.

Ketiga, pasar dan pusat perbelanjaan di jalur utara Eretan dan Patrol, Kabupaten Indramayu. Aktivitas pasar dan penyeberang jalan kerap menghambat arus hingga memicu penumpukan kendaraan. Aparat terkait menyatakan akan memagari pasar dan menerapkan sistem penyeberangan yang lebih efektif untuk menghindari kemacetan.

Keempat hingga ketujuh adalah empat titik rawan macet lain di ruas Lohbener-Tegalkarang di Kabupaten Indramayu. Kerawanan di ruas ini antara lain akibat adanya pertemuan arus, penyeberang jalan, serta aktivitas pasar seperti di Tegalgubug dan aktivitas pengisian bahan bakar saat arus balik.

Kedelapan, kepadatan kendaraan di sekitar gerbang tol Pejagan akibat pertemuan arus dan penyempitan jalan.

Kesembilan, persimpangan di Sadang, Kabupaten Purwakarta. Aktivitas di pusat perbelanjaan, titik pertemuan arus, serta penyempitan jalan menjadi pemicu utama kemacetan di daerah ini. Terlebih ketika volume kendaraan melonjak menjelang hari raya Idul Fitri.

Kesepuluh dan Kesebelas adalah dua titik rawan di jalur tengah, yakni di Kalijati di Kabupaten Subang, serta di Cijelag, Kabupaten Sumedang. Kedua lokasi rawan macet karena menjadi titik pertemuan arus.

Keduabelas hingga kelimabeas adalah empat titik lain berada di jalur selatan Jabar, yakni di sekitar pabrik Kahatex, Nagreg, Limbangan, dan Gentong.

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Putut Eko Bayuseno, seusai meninjau jalur-jalur mudik di Jabar, Jumat (3/8/2012) sore, mengatakan, titik-titik rawan kemacetan akan menjadi fokus pengaturan lalu lintas selama arus mudik dan balik tahun ini. Dengan mengerahkan kekuatan personel dan peralatan penuh serta sejumlah skenario pengalihan arus, pihaknya berharap kemacetan bisa teratasi. (kpo)
Diberdayakan oleh Blogger.