Pengumuman Hasil Tes Kesehatan Cagub-Cawagub Kewenangan KPUD

Jumat, 30 November 2012 | 18.46


(BANDUNG, SJO)-- Lima pasangan calon peserta Pilgub Jabar 2013 telah menjalani tes kesehatan. Hasilnya sudah ada di tangan tim dokter. Namun tim dokter merahasiakan hasilnya.

"Intinya kami hanya melaksanakan pemeriksaan saja kepada setiap pasangan calon. Untuk hasilnya, kita serahkan ke KPU Jawa Barat," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Barat dr Rulyanto di Kota Bandung, Jumat (30/11/2012).

IDI Jabar, lanjut dia, juga tidak memiliki kewenangan untuk menentukan apakah kelima pasangan peserta Pilgub Jabar 2013 dinyatakan lolos atau tidak lolos dalam pemeriksaan kesehatan.

"Mengenai seorang calon dinyatakan lolos atau tidak lolos pemeriksaan kesehatan, itu juga KPU yang berwenang. Kami ini, ibaratnya hanya laporan pandangan mata saja," ujar dr Rulyanto.

Ketua Tim Dokter Pemeriksa Kesehatan Jasmani dan Rohani Cagub/Cawagub Jabar dr Erwan Martanto menambahkan, pihaknya telah bekerja keras agar hasil pemeriksaan peserta Pilgub Jabar bisa segera diselesaikan kepada KPU Jawa Barat.

"Penyerahan hasil kesehatan ini terbilang cepat, karena kita selalu membuat antisipasi. Kalau bisa dipercepat, kenapa mesti diulur," cetus dr Erwan.

Ia menuturkan, usai tes kesehatan terhadap kelima pasangan calon pada Sabtu hingga Ahad lalu, pihaknya menggelar rapat pleno pada Selasa 27 November. Hasil rapat tersebut kemudian diserahkan kepada IDI Jabar, lalu diteruskan ke KPU Jabar.

"Kami telah bekerja seoptimal mungkin dalam pemeriksaan ini dengan dibantu oleh tim dokter yang terlibat terdiri dari 24 dokter dan 16 orang perawat," kata dr Erwan.

Kelima pasangan calon gubernur dan wagub Jabar itu yakni artis yang juga politisi Rieke Dyah Pitaloka, menggandeng pegiat antikorupsi Teten Masduki. Lalu Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf, yang didampingi mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Lex Laksamana.

Pasangan berikutnya adalah Petahana Ahmad Heryawan, didampingi aktor senior yang juga dikenal sebagai budayawan Dedy Mizwar. Lalu Mantan Bupati Indaramayu Irianto MS Syafiudin atau Yance berpasangan dengan mantan Bupati Tasikmalaya, Tatang Farhanul Hakim. Sementara dari jalur perseorangan atau independen, mantan Kapolda Sumatera Selatan Dikdik Mulyana Arief Mansyur, menggandeng mantan Sekda Indramayu Cecep NS Toyib). (ant)

Cawagub Pendamping Dede Yusuf Laporkan Kekayaan ke KPK


(JAKARTA, SJO)--Pasangan Dede Yusuf dalam Pilgub Jabar 2013, Lex Laksmana menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lex mengaku ada kenaikan jumlah harta kekayaan sejak tahun lalu.

"Ini baru menyerahkan (LHKPN). Yang terakhir sekitar Rp 5 miliar. Itu Oktober tahun lalu. Ada peningkatan karena Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) kan naik, itu saja tapi belum tahu berapa tentu nanti akan dihitung," ujar Lex di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (30/11).

Untuk menghadapi Pilgub Jawa Barat 2013, mantan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat itu merasa optimis. "Melangkah harus yakin supaya bisa ke arah lebih baik," kata Lex yang mengenakan kemeja lengan pendek warna krem itu.

Sebelumnya, Dede Yusuf juga mendatangi KPK untuk melaporkan harta kekayaannya. Hal itu adalah syarat mutlak ditentukan Komisi Pemilihan Umum buat mendaftar dalam ajang pemilihan kepala daerah.

Partai Demokrat mengusung pasangan Yusuf Macan Effendi alias Dede Yusuf dan Lex Laksmana sebagai salah satu bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.(mdo)

Puluhan Orang Demo Tuntut Aparat Hukum Usut Korupsi Berjamaah

Kamis, 29 November 2012 | 16.18


(BANDUNG, SJO) – Puluhan orang yang tergabung dalam Lembaga Swadaya Masyarakat  (LSM) Barisan Demokrasi Akar Rumput (BADAR), Kamis (29/11) pagi, berunjuk rasa di kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Pemerintah Propinsi Jawa Barat.

 “Kami menduga terjadi Korupsi Berjamaah yang mengakibatkan kerugian negara hingga milyaran rupiah, dan kami meminta aparat hukum untuk mengusut tuntas” ungkap Rochimat koordinator aksi melalui pesan singkat (SMS) kepada seputarjabar.com.

Puluhan  orang yang tergabung dalam LSM BADAR tersebut kemudian melanjutkan aksinya ke Gedung Sate Jln. Diponegoro No.22, Kota Bandung.(Don) 

Hasil Tes Kesehatan Cagub Cawagub Diketahui Awal Desember 2012

Selasa, 27 November 2012 | 18.21


(BANDUNG, SJO)--Hasil pemeriksaan kesehatan lima pasangan calon gubernur-wakil gubernur Jawa Barat diserahkan ke KPU pada 30 November 2012. Demikian dikatakan Ketua Tim Dokter Pemeriksaan Kesehatan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Jabar 2013 Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Erwan Martanto di Bandung, Jawa Barat, Ahad (25/11).

Ia menuturkann seluruh peserta Pilgub Jabar untuk periode 2013-2018 telah menjalani proses pemeriksaan kesehatan di Ruang Paviliun RSHS Bandung. Menurut dia, pemeriksaan setiap kandidat cagub/cawagub Jabar menghabiskan biaya hingga Rp18 juta.

Tes kesehatan tersebut, lanjut dr Erwan, merupakan salah satu persyaratan yang ditetapkan KPU Jawa Barat untuk menentukan lolos atau tidaknya kelima pasangan untuk bertarung pada pilgub Jabar.

Dikatakannya, usai diketahui hasil pemeriksaan kesehatan kelima peserta tersebut maka pihaknya akan melakukan rapat pleno untuk menentukan apakah para cagub/cawagub tersebut memenuhi persyaratan atau tidak.

"Jadi jika memenuhi persyaratan, artinya bakal calon itu berhak untuk mengikuti Pilgub. Namun sepenuhnya kewenangan itu akan kami serahkan kepada KPU," katanya.

Ia menegaskan, tim dokter. hanya sebatas merekomendasikan hasil tersebut kepada KPU namun sebelumnya hasil itu akan diberikan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Setelah kita berikan kepada IDI maka selanjutnya IDI akan menyerahkan langsung kepada KPU," kata dia.(Ant)

Rieke Datangi Pasar Ciparay

Jumat, 23 November 2012 | 14.50

(BANDUNG, SJO)--Anggota DPR RI dari Komisi IX yang juga Calon Gugernur Jawa Barat, Rieke Diah Pitaloka mengunjungi pedagang Pasar Ciparay, Jumat (23/11/2012), Bandung.

Meski mengaku kunjungan tersebut adalah dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR RI, namun wanita yang akrab disapa Oneng tersebut bersama rombongan mengenakan baju kotak-kotak biru merah khas Jokowi yang kini menjadi identik dengan partai berlambang benteng moncong putih PDIP.

Begitu tiba di Pasar Ciparay, Rieke langsung disambut para ibu yang lebih mengenalnya dengan sebutan Oneng. "Oneng sudah nggak ada Bu, soalnya Bang Bajuri-nya sudah dagang bubur," seloroh Rieke yang dirubung ibu-ibu.

Namun tidak hanya kaum ibu saja para wanita muda dan para ABG juga terlihat antusias untuk melihat Rieke dari dekat. Rata-rata mereka ingin melihat Rieke dan untuk berfoto bersama yang diabadikan oleh handphone mereka. (tbo)

Pengamat Pertanyakan Kemampuan Politik Deddy Mizwar

(BANDUNG, SJO)--Aktor kawakan Deddy Mizwar maju sebagai cawagub di Pilgub Jawa Barat mendampingi calon incumbent Ahmad Heryawan. Di dunia perfilman, sutradara film Naga Bonar itu memiliki segudang prestasi. Namun, politik merupakan dunia baru baginya.

Pengamat Politik yang juga peneliti Universitas Indonesia (UI) Karel Harto Susetyo menilai, majunya Deddy Mizwar telah menunjukkan bahwa partai politik telah melakukan rekrutmen instant terhadap artis guna memenangkan Pilgub Jabar.

"Deddy Mizwar adalah salah satu artis instant yang direkrut partai politik dalam ajang Pilkada Jabar ini," kata Karel Harto Susetyo, dalam diskusi "Fenomena Artis dalam Pilkada Jawa Barat 2013, Kemunduran atau Kemajuan?", di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Kamis (22/11).

Menurutnya, meski Pilgub Jabar diramaikan calon artis, majunya Deddy Mizwar patut dipertanyakan. Sebab, akktor kawakan itu tidak memiliki latar belakang sebagai politisi.

"Kalau Rieke dan Dede Yusuf tidak," ujarnya.

Menurutnya, sebelum mencalonkan diri, Rieke Diah Pitaloka dan Dede Yusuf sempat berkecimpung di dunia politik, yakni di DPR.

Dia khawatir rekrutmen instan itu sebagai tanda buruknya kinerja partai politik dalam menghadapi Pilgub Jabar.

"Ini adalah cerminan buruknya kerja parpol. Padahal artis itu bisa berbuat apa untuk masyarakatnya? Ya syukur kalau benar bisa mimpin," katanya.

Dia mencontohkan niat pedangdut Saiful Jamil yang hendak maju menjadi wakil wali kota Serang, Banten, beberapa waktu lalu. "Syaiful pernah bilang, kalau saya terpilih dan saat kesulitan BBM saya akan menghibur masyarakat dengan nyanyian dangdut. Kalau begitu mau jadi apa daerah tersebut," katanya sambil geleng-geleng.

Karenanya, ia mengimbau agar masyarakat cermat dalam memilih. "Masyarakat jangan silau dengan ketenaran. Masyarakat harus pintar menempatkan diri sebagai pemilik suara, bukan fans atau penggemar sang calon," imbaunya.(mdo)

Kepemimpinan Oleh Artis Dikhawatirkan Sebabkan Stagnasi Pembangunan

(BANDUNG, SJO)--Stagnasi pembangunan di Jawa Barat dikhawatirkan akan terjadi bila artis-artis yang sekarang menjadi calon dalam Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur (pilgub) Jabar terpilih.

Sejak mulai masuknya kalangan artis di dunia politik, sebanyak 90 persen artis yang duduk di legislatif atau eksekutif telah gagal menjalankan fungsinya.

Dalam konteks jabar, artis-artis yang masuk dalam bursa pencalonan dinilai tidak mumpuni secara kepemimpinan untuk menjadi kepala daerah di provinsi sebesar Jabar. Apalagi Deddy Mizwar yang kemunculannya pun sangat instan.

Hal itu menjadi benang merah dalam diskusi "Fenomena Artis dalam Pilkada Jawa Barat 2013, Kemunduran atau Kemajuan?" di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jl. Perintis Kemerdekaan Kota Bandung, Kamis (22/11).

Diskusi itu menghadiri pembicara analis Politik Point Indonesia dan juga peneliti Universitas Indonesia Karel Harto Susetyo, peneliti dari Universitas Paramadina Khalid Zabidi, dan seniman Matdon.

Menurut Khalid, bila artis-artis itu terpilih, Jabar akan kembali berjalan seperti business as usual, berjalan begitu-begitu saja tanpa perbaikan signifikan.

“Jabar ke depan akan biasa-biasa saja. Sama seperti sekarang kepemimpinan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf yang tidak spektakuler. Misalnya dari IPM begitu-begitu saja,” tuturnya.

Kemenangan sosok artis, kata dia, membuat suara rakyat Jabar mengalami dua kali kekalahan. Pertama karena suara rakyat sudah dikalahkan kekuasaan elite politik di pusat dan dikalahkan lagi saat pemilihan karena ditukar dengan popularitas.

“Seperti Deddy Mizwar, ia akan semata-mata dipandang keartisannya, tidak akan dilihat track politiknya. Ia pun dipandang sebagai figur yang baik karena memang selalu berperan menjadi orang baik di film. Realitas kebaikannya realitas yang semu dan ilusi pencitraan,” imbuh Khalid.

Mengenai Dede Yusuf, ia menambahkan, meskipun sudah menjadi Wagub sejak 2008, tapi posisinya membuat dia tidak bisa berbuat apa-apa. Predikat Wagub pun tidak membuatnya memiliki pengalaman memimpin seluruh rakyat Jabar.

Sementara menganai Rieke Diah Pitaloka, ia mengakui memang Rieke menjadi anggota DPR RI yang cukup vokal. Namun, di pusat, ia tidak pernah menyuarakan masalah-masalah yang spesifik mengenai Jabar.

Menurut Karel Harto Susetyo, direkrutnya artis secara instan menunjukkan buruknya kinerja partai politik di Jabar dalam menghadapi Pilgub Jabar 2013. Apalagi kemunculan Deddy Mizwar yang sangat instan di ujung batas pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar.

“Buruknya kerja parpol tidak hanya terjadi d satu parpol saja (yang merekrut calon artis), tapi semua,” kata dia. Pasangan calon yang tidak berlatar belakang artis hanayalah calon perseorangan dan calon dari Partai Golongan Karya.

Dikatakannya, masyarakat jangan sampai silau oleh ketenaran para artis tersebut karena akan mempertaruhkan nasib jabar lima tahun ke depan. Masyarakat pun diharapkan menempatkan diri sebagai pemegang hak suara dan bukan fans atau penggemar sang calon.

Sementara, Khalid mengatakan, masuknya artis dalam pemilihan memang biasa saja secara demokrasi. Namun, itu adalah suatu kemunduran dari perspektif pengkaderan politik di dalam parpol.(pro)

Warga Diharapkan Tak Silau Oleh Popularitas Calon

(BANDUNG, SJO)--Pilgub Jabar 2013 diramaikan oleh para cagub dan cawagub dengan background artis. Melihat hal itu, masyarakat diimbau jangan silau oleh ketenaran mereka. Analis politik Poin Indonesia Karel Harto Susetyo mengatakan masyarakat harusnya menempatkan diri sebagai pemilik suara, bukan fans atau penggemar sang calon.

"Masyarakat harus aktif, harus berani mengambil posisi atau jarak dengan mereka sebagai artis. Pemilih harusnya bukan sebagai fans, tapi pemilik hak suara," kata Karel dalam diskusi publik BPP IMA AMS di Gedung Indonesia Menggugat (GIM), Jalan Perintis Kemerdekaan, Kamis (22/11/2012).

Yang dikhawatirkan, masyarakat silau dengan keartisan sang calon. Apalagi para calon itu ketika aktif menjadi artis berperan sebagai orang yang terkesan baik bahkan heroik.

"Publik jangan silau oleh ketenaran mereka. Citra mereka baik semua. Padahal dalam realitasnya belum tentu sama seperti apa yang dicitrakan atau karakter yang melekat," ucap Karel.

Rasionalitas warga Jabar juga dituntut sebelum menentukan pilihan. "Bersikaplah rasional dan berpikir kritis, tanyakan program kerja yang akan ditawarkan untuk kemajuan Jabar," tegasnya.

Saat ini, jumlah artis atau mantan artis yang akan bertarung pada Pilgub Jabar ada tiga orang. Mereka masing-masing Dede Yusuf, Rieke Diah Pitaloka, dan Deddy Mizwar.

Hanya dua pasangan yang tidak menggandeng artis pada pilgub nanti. Mereka adalah Irianto MS Syafiuddin-Tatang Farhanul Hakim dan Dikdik Mulyana Arief Mansur-Cecep Nana Suryana Toyib. (tim)

Yance Bakal Wajibkan Warga Jabar Boa Baca Tulis Quran

(BANDUNG, SJO) -- Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat (Jabar), Irianto MS Syafiuddin, akan mewajibkan masyarakat Jabar bisa baca tulis quran (BTQ). Hal itu dikatakannya jika pria yang akrab disapa Yance ini terpilih dan memenangkan Pilgub Jabar 2013.

"Akhlak dimulai dari agama yg dimiliki. Bukan mau mendirikan negara islam, masalahnya seringkali banyak masyarakat yang mengaku muslim tapi tidak menjalankan syariat islam," kata Yance ketika ditemui wartawan di Museum Geologi, Kota Bandung, Jumat (23/11/2012).

Pada prinsipnya, kata Yance, masyarakat Jabar harus kembali kepada agama yang dianut dan dipercaya masing-masing. Karena agama mengajarkan masyralat untuk berbuat baik dan memiliki akhlak yang baik sebagai manusia.

"Akhlak itu yang harus dibenahi di Jabar ini dan tentu saja apa yang sudah saya lakukan di Indramayu pasti akan saya lakukan di Jabar," katanya.(tbo)

Cagub Cawagub Siap Tes Kesehatan

(BANDUNG, SJO)--Para cagub dan cawagub Jabar menyatakan siap menjalani tes kesehatan sebagai syarat maju pada Pilgub Jabar 2013. Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan mereka.

"Saya siap. Saya pikir saya sehat kok," kata Irianto MS Syafiuddin di Museum Geologi, Jalan Diponegoro, Jumat (23/11/2012).

Cawagub yang diusung PDI Perjuangan (PDI) Teten Masduki juga mengutarakan kesiapannya. Sejak dulu, Teten mengaku sudah menjalankan pola hidup sehat.

"Saya harus sehat karena tidak punya cukup uang untuk ke rumah sakit," ucapnya.

Ia mengaku tidak merokok. Bahkan ia tidak suka makanan instan dan lebih banyak makan sayuran.

Pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana juga tidak punya persiapan khusus jelang pemeriksaan kesehatan. "Enggak ada persiapan khusus. Istirahat saja yang cukup," ujar Dede di Hotel Grand Royal Panghegar, Jalan Merdeka.

Sementara Lex menjaga satu hal yaitu jangan sampai stres menjelang pemeriksaan kesehatan. Karena dikhawatirkan stres akan memengaruhi hasil pemeriksaan.

"Selain istirahat yang cukup, jangan stres. Itu saja cukup, saya kan suka bersepeda," tutur Lex di tempat yang sama.

Tes kesehatan akan dijalani para cagub dan cawagub pada Sabtu (24/11/2011) dan Minggu (25/11/2012).(dtb)

Maju Pilgub Teten Tak Lakukan Persiapan Khusus


(BANDUNG, SJO) - Menjelang pemeriksaan kesehatan pemilih gubernur (Pilgub) Jabar 2013, Calon Wakil Gubernur, Teten Masduki mengaku tak ada persiapan khusus. Ia tetap melakukan kegiatan sehari-harinya seperti biasa.

"Tidur seperti biasa. Makan-makanan yang bergizi. Olah raga rutin. Tidak ada yang spesial," kata Teten Masduki kepada wartawan di Museum Geologi, Kota Bandung, Jumat (23/11/2012) pagi.

Teten optimisits, kondisi kesehatannya tidak ada persoalan sedikitpun. Ia pun merasa tidak pernah memiliki penyakit berat lantaran selalu menerapkan pola hidup sehat sejak dari kecil. "Dari dulu saya tidak pernah merokok walau teman-teman saya banyak yang merokok," ujarnya.

Teten merupakan pasangan Calon Gubernur dari PDI P, yakni Rieke Diah Pitaloka. Teten menjadi pasangan Rieke lantaran dikenal sebagai aktivis Indonesia Coruption Watch (ICW). (R01)

Relawan Jokowi Sumbang Mobil buat Kampanye Rieke-Teten

Selasa, 13 November 2012 | 13.47

BANDUNG--Resmi menjadi calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, pasangan Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki mendapat sokongan dari pelbagai pihak. Salah satunya dukungan berupa kendaraan operasional dari relawan Joko Widodo (Jokowi) ketika berkampanye di Pilgub Jakarta lalu.

"Ada relawannya Jokowi yang mau kasih pinjam mobil katanya," ungkap Rieke didampingi Teten Masduki saat berkunjung di Transcorps Bandung di Bandung, Selasa (13/11).

Selain kendaraan operasional, anggota Komisi IX DPR itu mengaku mendapat kiriman kemeja kotak-kotak. Kemeja itu diberikan oleh rekannya yang kini memimpin Jakarta.

Menurut Rieke, bantuan itu diberikan sebagai simbol untuk meneruskan semangat perjuangan di Pilgub Jabar 2013. "Kita dapat beberapa baju (kotak-kotak) berapa ratus potong. Sokapa aja lah saya terima," candanya.

Rieke menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada dirinya untuk memenangi Pilgub Jabar. "Saya sangat berterimakasih pada semua pihak yang akan membantu, saya tidak lihat besar kecilnya, tapi ini adalah bentuk perubahan Jabar," ujar Rieke.

Seperti halnya Jokowi, Rieke mengaku tidak memiliki modal besar untuk kampanye dengan dana besar-besaran. Dia mengklaim, totalitas, komitmen kuat, dan kecintaan terhadap rakyat Jawa Barat menjadi modal utama selama berkampanye nanti.

"Kang Teten pernah mendapat sumbangan dari pengamen di Bandung yang memberikan Rp 36 ribu. Terus ada lagi Rp 5 juta, kemarin ada kencleng yang di galang di Kabupaten Bekasi," pungkasnya.(smc)

Pasangan HADE Pendaftar ke Empat di KPUD Jawa Barat

Minggu, 11 November 2012 | 19.06


(BANDUNG) - Pasangan Ahmad Heryawan – Deddy Mizwar (HADE) pendaftar ke empat datang ke KPUD  Jawa Barat pukul 16.00 wib, didampingi keluarga dan teman sesama artis, seperti pasangan lainnya pasangan HADE menyerahkan kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan.

 “Saya akan berusaha bersama – sama dengan kang Aher untuk membangun Jawa Barat, tentunya dengan dukungan kalian semua” ucapnya dihadapan wartawan, sabtu (10/11) sore di gedung KPUD  Jawa Barat.

Aher adalah cagub dari PKS yang berkoalisi dengan PPP, PBB, dan HANURA ini memang menjatuhkan pilihannya terhadap Deddy Mizwar untuk menjadi cawagub dalam pertarungan politik pilgub jabar 2013 nanti.

Seperti kita ketahui Deddy Mizwar adalah aktor senior papan atas yang juga mapan, banyak yang terkejut ketika namanya muncul kemudian di usung sebagai cawagub jawa barat dari partai PKS dan koalisi partai pendukung.(Sc) 



AHER Deklarasi DEDDY MIZWAR Resmi Cawagub


(BANDUNG) - Deklarasi pasangan Ahmad Heryawan – Deddy Mizwar berlangsung di monumen perjuangan jawa barat, Sabtu (10/11) siang.

Tampak hadir pimpinan partai politik jawa barat hasil koalisi PKS yaitu PPP, PBB, dan HANURA untuk mendukung pasangan bakal cagub dan cawagub Jawa Barat AHER-DEDDY.

Beberapa artis sempat memberikan dukungan kepada kedua pasangan ini diantaranya Didi Petet, Zaskia Adya Mecca, Sys N S, Udin Nganga, dan mantan pembawa acara Sadrina Malakiano bersama suaminya Eep Saefulooh Fattah.

Acara yang berlangsung sekitar tiga jam ini dilanjutkan mengantar pasangan Aher – Deddy Mizwar mendaftar ke KPUD Jawa Barat.(Sc)

Pasangan Dede Yusuf - Lex Laksamana (DELMAN) Daftar ke KPUD


BANDUNG—Pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana tiba di kantor KPUD Jabar sekitar pukul 14.50 WIB Sabtu (10/11/2012), mengendarai angkot. Dede Yusuf menyetir didampingi istrinya, sementara Lex Laksamana menjadi penumpang, juga bersama istrinya.

Kedatangan pasangan DELMAN ini disambut ratusan pendukungnya, diantaranya serombongan berseragam FKPPI.  Tampak mendampingi Pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana, diantaranya Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Sulanjana, Pengurus DPP Partai Demokrat Max Sopacua, Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jabar Edi Darnadi, dan pengurus Partai Gerindra serta Partai Kebangkitan Bangsa.

Pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana maju ke Pilgub Jabar 2013 diusung 4 (empat) Partai koalisisi yakni Parta Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Panitia penjaringan bakal calon gubernur dan wakil Jabar 2013 di KUPD Jabar menyatakan pasangan ini memenuhi syarat karena jumlah kursi di parlemen mencapai 43, lebih tinggi dari batas minimun 15 kursi.

Pasangan DELMAN tampil dengan atribut pakaian PDL warna putih. Menurut Dede Yusuf saat memberikan sambutan singkat usai mendaftar, pakaian kerja tersebut akan dikenakan selama kampanye, sebagai simbol pasangan ini siap kerja keras tanpa pamrih untuk membangun Jawa Barat, bila kelak terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur.

Dede Yusuf juga mengatakan, lebih yakin bisa membawa Jawa Barat Lebih baik bila kelak dipercaya rayat untuk memimpin, karena didampingi oleh Lex Laksamana yang memiliki banyak pengalaman sebagai mantan Sekda. Karena itu, Dede Yusuf berjanji jika kelak terpilih menjadi gubernur, tidak akan memosisikan wakil GUbernur Lex Laksamana sebagai 'ban serep"; tetapi akan menempatkannya secara terhormat sebagai 'navigator, yang duduk berdampingan dalam menjalankan pemerintahan. (zam)

Pasangan Rieke - Teten datang mendaftar ke KPUD Jawa Barat

Sabtu, 10 November 2012 | 12.32


(BANDUNG) - Kedatangan pasangan Rieke Dyah Pitaloka (Oneng) – Teten ke KPUD Jawa Barat untuk mendaftar dan menyerahkan dokumen persyaratan pendaftaran.

Dengan di kawal puluhan simpatisan PDI-P dengan di iringi gendang serta sisinga-an subang, Oneng-Teten sempat berfoto bersama wartawan di depan gerbang pintu masuk KPUD Jawa Barat.

Ketua KPUD Jawa Barat menerima dokumen kelengkapan pasangan cagub dan cawagub dari PDI-P tersebut.

Tampak ada kekurangan yang disertakan dalam dokumen, salah satunya rekening pasangan calon.

“Bahwa PDI-P memiliki 17 kursi, jadi tidak perlu koalisi dengan partai lain” ujar ketua kelompok Kerja pencalonan kepada wartawan, Sabtu (10/11) siang di ruang KPUD Jabar.

“Kami satu tekad satu paket tidak akan cerai di tengah jalan, kami wujudkan jabar bersih ke depan” seru Rieke dan Teten kepada wartawan.(Sc)

Aher Bakal Daftar ke KPUD Didampingi Deddy Mizwar?

Kamis, 08 November 2012 | 19.31

BANDUNG—Lima hari setelah KPUD Jabar membuka pendaftaran calon gubernur, sampai Kamis malam (8/11/2012) ternyata masih sepi pendaftar. Belum ada pasangan pasti terdafrar, selain dari jalur perseorangan yakni Dikdik-Cecep; itu pun masih dalam proses verifikasi.  Penyebabnya: para calon gubernur dari jalur politik gamang menentukan pendamping.

Perkembangan terakhir, bakal ada 5 (lima) pasangan calon yang berpeluang  maju ke arena Pilgub Jabar 2013. Dari lima bakal calon tersebut, tinggal kubu Yance yang belum memunculkan nama calon wakil  gubernur. Selain pasangan Dikdik-Cecep, pasangan yang sudah terpublikasi adalah Rieke-Teten yang diusung PDIP, dan Dede Yusuf -  Lex Laksamana.

Pasangan lain yang belum dipublikasikan namun santer disebut adalah Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar. Menurut sumber Seputar Jabar Online, pasangan ini bakal datang ke KPUD Jabar pada hari terakhir pendaftaran 10 November 2012.

Sebelumnya sempat disebut-sebut pendamping Aher adalah artis, dan muncul tiga nama yang digadang-gadang: Dessy Ratnasari, Primus Yustisio, dan Deddy Mizwar. Menurut Ketua DPW PKS Jabar Tate Qomaruddin,  Deddy calon paling kuat.

Belakangan ini aktor senior ini memang ramai dibicarakan di beberapa media di Jabar sebagai calon pendamping calon incumbent Ahmad Heryawan Survei juga sudah dilakukan sejak lama dan nama Deddy Mizwar memang yang paling kuat. Deddy juga mengaku pernah bertemu Ahmad Heryawan.

Setidaknya ada tiga partai yang akan mengusung pasangan Aher- Deddy Mizwar, yakni PKS, Hanura dan PPP. Perwakilan koalisi dari tiga partai tersebut juga menyerahkan kepada Ahmad Heryawan untuk memilih pendamping.

Menurut Sekretaris DPW PKS Jabar Nur Supriyanto, partai pengusung hanya memberikan kualifikasi dan pertimbangan agar calon pendampingnya merupakan orang yang paham dan memahami persoalan Jabar, serta memiliki tingkat elektabilitas dan kapabilitas yang ikut menunjang Aher. (zam)

Ribuan Buruh Kota Bandung Tuntut Upah Layak Sebesar Rp.1.967,962,-

(Bandung) - Ribuan buruh yang tergabung dalam SPSI Kota Bandung Long March menuju kantor walikota bandung untuk menyuarakan tuntutan mereka.

Long march yang  yang diikuti ribuan orang buruh dan terbagi di beberapa titik tersebut menutupi jalan kebon jati sampai wastukancana depan pintu gerbang kantor walikota bandung.

Dalam tuntutannya tersebut buruh meminta kenaikan layak upah minimum kota bandung sebesar Rp.1.967,962 dan tidak ada tawar menawar.

“Tuntutan kami harga mati upah layak harus di naikan sesuai tuntutan para pekerja” ungkap Adang Sutisna kepada seputarjabar.com, kamis (8/11) siang.

Sementara ribuan buruh berorasi di depan gerbang kantor walikota, perwakilan SPSI Kota bandung bertemu dengan walikota bandung Dada Rosada untuk membicarakan upah layak tersebut.(Sc)

KPUD Gandeng Kompas TV Sukseskan Pilgub Jabar 2013

BANDUNG--Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat mengandeng KompasTV untuk bekerja sama dalam pelaksanaan Pilkada Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Barat mendatang.

KompasTV akan menjadi media resmi untuk sosialisasi, terutama dalam acara pengundian nomor urut pasangan calon, debat pasangan calon, dan perhitungan suara. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan memorandum kesepakatan (MoU) antara Ketua KPUD, Yayat Hidayat dan Pemimpin Redaksi KompasTV, Taufik H Mihardja di kantor KPUD Jabar, Rabu (7/11/2012).

Penandatanganan juga dihadiri perwakilan dari grup Kompas Gramedia yang ada di Bandung, di antaranya Harian Kompas, Tribun Jabar, STV, Radio Sonora, dan Radio Raka.

Ketua KPUD Jawa Barat, Yayat Hidayat mengatakan, menyambut baik kerjasama dengan KompasTV karena percaya dengan kredibilitas Kompas. Bagi KPUD Jabar, kerjasama ini sangat membantu dalam mensosialisasikan tahapan Pilkada, sehingga energi yang dimiliki KPUD Jabar bisa digunakan untuk tugas-tugas lain yang menumpuk.

"Kita memiliki banyak tugas yang bertumpuk-tumpuk yang harus dikerjakan secara bersamaan. Kalau pekerjaan banyak, dikerjakan bersamaan, akan mempengaruhi kualitas. Jadi dengan bantuan KompasTV akan meningkatkan kualitas pilkada," ujar Yayat.

Menurut Yayat, pihaknya percaya bahwa KompasTV akan menjaga azas keadilan dan netralitas pilkada. Dia juga mengutarakan, bahwa pasti ada pasangan calon yang berusaha memanfaatkan kelemahan penyelenggaran pilkada untuk merusak rasa keadilan dan netralitas.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi KompasTV Taufik H Mihardja mengatakan, KompasTV menganggap kerjasama dengan KPUD dalam penyelenggaraan Pilkada adalah tugas yang besar dan berat sehingga KompasTV tidak akan main-main dalam mensukseskan acara tersebut. Apalagi menurut Taufik, Pilkada tersebut menyangkut nasib sekian juta penduduk di Jawa Barat.

"Jadi kami sudah menyiapkan tim untuk bekerja secara profesional. Pokoknya tidak ada pilihan lain, selain sukses untuk membuat acara yang bermanfaat bagi rakyat Jabar," ujar Taufik.

Taufik menambahkan, Grup Kompas Gramedia memang memiliki komitmen terhadap Jawa Barat, karena dari segi geopolitik, daerah ini menjadi zona politik yang penting di Indonesia. Oleh karena itu, penanganan terhadap kerjasama dengan Pilkada Jabar ini akan dilaksanakan secara total.

Percaya Kredibilitas Kompas
Yayat Hidayat berharap jaringan media Kompas-Gramedia terus mempertahankan kenetralannya dalam menyiarkan tahapan Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat 2013. Pihaknya telah menunjuk KompasTV dan jaringan media Kompas-Gramedia sebagai mitra (media partner) untuk memublikasikan seluruh rangkaian tahapan dan program penyelenggaran Pilgub Jabar yang akan digelar 24 Februari 2013.
"Kami percaya dengan kredibilitas Kompas yang selalu jernih melihat dan membahas persoalan bangsa," ujar Yayat.

Menurut Yayat, kerja sama ini merupakan pembagian tugas dalam melaksanakan amanat rakyat. Dengan pembagian tugas ini juga nantinya sebagian energi KPU bisa dialihkan ke hal-hal yang lebih pokok. Dengan demikian pada gilirannya hal ini akan berdampak kepada kualitas hasil Pemilukada yang sangat diharapkan oleh masyarakat.

Hanya saja Yayat meminta agar media mitra selalu berhati-hati terhadap upaya pihak-pihak yang memiliki finansial lebih kuat dan berusaha memonopoli iklan. Berdasarkan pengalamannya, para politisi selalu pintar mencari celah untuk mencapai kemenangannya. Media diharapkan bisa menjaga kenetralannya sebab celah-celah ini bisa dijadikan alat bukti oleh pihak lawannya yang tidak puas saat mereka mengadu ke Mahkamah Konstitusi.

Pemimpin Redaksi KompasTV Taufik H Miharja menyatakan, jaringan media Kompas-Gramedia yang terdiri dari KompasTV, STV Bandung, Harian Tribun Jawa Barat, media online Kompas.Com-Tribun News.Com , Litbang Kompas dan Harian Kompas menyatakan siap mensukseskan Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat 24 Februari 2013. Jaringan Kompas-Gramedia akan menyiarkan rangkaian tahapan Pilgub mulai dari peluncuran calon, debat kandidat, hingga melaksanakan perhitungan cepat (quick count) pada hari pemilihannya.

Dalam kaitan itu jaringan Kompas-Gramedia berkomitmen menyebarluaskan pengundian nomor urut dan launching calon Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat serta pengumuman pasangan calonnya pada Selasa, 18 Desember 2012 pukul 19.30-2200 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Jl Tamansari Bandung.

Menurut Taufik, jaringan media Kompas-Gramedia juga berkomitmen menyiarkan secara langsung Debat Kandidat Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan berlangsung hari Kamis 14 Februari 2013 di Grha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran Bandung. (kpo)

PDIP Putuskan Tak Koalisi Usung Rieke-Teten

BANDUNG--Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akhirnya mengambil keputusan terkait cagub Jabar usungan PDIP. PDIP akan maju sendiri dengan menjagokan Rieke Dyah Pitaloka-Teten Masduki di Pilgub Jabar 2013.

"Sudah diputuskan Rieke-Teten," kata Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait kepada detikcom, Kamis (8/11/2012).

Keputusan ini diambil Megawati dalam rapat pleno DPP PDIP di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2012).

Semua pengurus DPP PDIP hadir di pertemuan penting ini. Rencananya PDIP akan segera menyusun deklarasi majunya Rieke-Teten di Pilgub Jabar besok. PDIP tak jadi berkoalisi dengan Gerindra.

"Kita maju sendiri," tegas Maruarar. (dtb)

PAN Dukung Duet Dede Yusuf-Lex Laksamana

BANDUNG--Pemilihan gubernur (pilgub) Jabar bertabur bintang. Setelah PDIP resmi mengusung Rieke Diah Pitaloka, Partai Amanat Nasional (PAN) menyampaikan secara resmi mengusung pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana di Pemilihan Gubernur Jabar 2013.

Ketua Tim Pilgub PAN Jawa Barat, Sukmana,mengatakan PAN secara resmi mengusung pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana untuk berlaga dalam Pilgub Jabar 2013. Partai yang dipimpin Hatta Rajasa ini berencana segera mendaftarkan pasangan tersebut ke KPU Jabar.

Sukmana mengatakan duet mantan artis dan mantan Sekda Jabar ini sudah dibicarakan secara intens dengan DPP Demokrat. Dari sekian nama yang diusulkan PAN pada Demokrat, akhirnya Lex terpilih karena dianggap layak.

Pasangan ini direncanakan akan dideklarasikan ke publik pada Kamis ini atau Jumat (9/11/2012) besok.
“Setelah dideklarasikan, keduanya akan didaftarkan ke KPUD,” katanya.

Pasangan ini selain diusung oleh Demokrat dan PAN menurut Sukmana kemungkinan besar akan didukung oleh Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Pihak Demokrat sendiri belum memberikan konfirmasi terkait pengusungan pasangan ini. Dari informasi yang diperoleh bisnis-jabar, pasangan ini menunggu kepulangan SBY dari Laos hari ini.

Lex Laksamana sendiri selama ini sudah masuk dalam daftar figur yang disusun tim sukses Dede Yusuf Macan Center. Dalam beberapa survei yang digelar, pasangan ini mengungguli pasangan dari partai lain.(spo)

Pasangan Dikdik-Cecep Deklarasikan Slogan Tawadu

Rabu, 07 November 2012 | 12.15

BANDUNG--Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dari jalur perseorangan Dikdik Mulyana Arif Mansur-Cecep NS Toyib mengusung jargon 'Tawadu' untuk strategi pemenangan Pilgub Jabar 2013.

Tawadu menurut mantan Kapolda Sumatera Selatan itu artinya Tertib, Aman, Wibawa, Asri, Dinamis dan Unggul.

"Kita harapkan dengan cara itu dapat membawa perubahan untuk Jabar yang lebih baik," kata Dikdik, di KPU Jabar, Selasa (6/11).

Dia mengatakan, visi Tawadu akan terus diusung dalam strategi pemenangan Pilgub Jabar, bahkan jika nanti terpilih. "Dengan Tawadu, mudah-mudahan Jabar lebih baik," ujarnya.

Jika terpilih, kata Dikdik, pihaknya juga akan mengusung enam misi dalam memimpin Jabar nanti. Salah satu fokus visi tersebut adalah peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan hingga membentuk sumber daya manusia yang agamis dan cerdas.

"Kami juga meminta doa agar bisa menjalankan amanah itu," tandasnya.

Dia saat ini tak ambil pusing soal peta persaingan yang cukup ketat dalam Pilgub Jabar 2013. Menurutnya, fokus terhadap apa yang bisa dilakukan adalah hal terpenting.

"Saya tidak mau mengistilahkan melawan. Kita ga mau. Kalau mereka menempatkan itu ga masalah. Karena orang yang mau menjadi calon itu ibarat jihad. Kita serahkan semua jiwa raga untuk masyarakat," tuturnya.

Pasangan ini pun kini tinggal menunggu hasil verifikasi faktual dari KPU Jabar. Meski sudah melewati tahap awal, namun dalam penghitungan berkas dukungan dari 1,8 juta menyusut hampir 50 persennya. Sebagai syarat, pasangan ini kembali mengumpulkan berkas dukungan dikali dua. KPU pun memberi waktu hingga 8 Desember 2012. (mdo)

Kejutan Golkar di Ajang Pilgub Jabar 2013

BANDUNG--Partai Golkar Jabar akan memberikan kejutan saat mendaftarkan bakal cagub dan cawagub yang akan diusungnya pada 10 November 2012 atau hari terakhir masa pendaftarann bakal cagub dan cawagub Jabar.

"Lihat saja nanti. Akan ada sebuah kejutan saat pendaftaran bakal cagub dan cawagub pada 10 November mendatang," kata Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar, Pulihono, di Bandung, Selasa (6/11/2012).

Hingga kemarin, Partai Golkar belum memutuskan siapa pasangan yang akan diusung pada Pilgub Jabar 2013. Bakal Cagub dari Partai Golkar Irianto MS Syafiuddin alias Yance masih mencari-cari pasangannya yang pas.

Menurut Pulihono, sesungguhnya Golkar sangat menginginkan untuk berkoalisi dengan PDIP pada Pilgub Jabar mendatang. Sebab, kata Pulihono, mayoritas bupati/wali kota di Jabar berasal dari Golkar dan PDIP. Jika pucuk pimpinann provinsi dipegang Golkar dan PDIP, diharapkan pemerintahan bisa lebih solid.

"Golkar dan PDIP punya visi dan misi yang sama, yaitu memperjuangkan rakyat Jawa Barat. Saya kira ini koalisi ideal. Pemerintahan akan lebih solid karena bupati/wali kota banyak dari Golkar dan PDIP," kata Pulihono.

Meski ngebet berkoalisi dengan PDIP, kata Pulihono, Golkar juga membuka ruang untuk berkoalisi dengan parpol lainnya. Ia mengatakan, membangun Jabar sebaiknya dilakukan bersama-sama.
Teka-teki siapa yang bakal menjadi pasangan bakal cagub dan cawagub Jabar dari Partai Demokrat juga masih misteri.

"Sampai sekarang kan Pak SBY masih di Inggris. Kami masih menunggu kepulangan beliau. Kemungkinan bakal cagub dan cawagub yang akan diusung diputuskan antara Kamis atau Jumat," kata Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Iwan Sulandjana melalui ponselnya, kemarin siang.

Iwan mengatakan, lembaga yang menetapkan siapa pasangan yang akan diusung adalah Majelis Tinggi Partai Demokrat. Hingga kemarin, institusi itu belum memutuskan siapa pasangan yang akan diusung.
Mengenai nama Dede Yusuf sebagai bakal cagub dari Partai Demokrat, kata Iwan, baru sebatas pernyataan lisan yang disampaikan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Max Sopacua kepada pers. Iwan mengaku belum menerima SK penetapan dari DPP Partai Demokrat.

Menurut Iwan, kemungkinan SK penetapan Dede Yusuf sebagai bakal cagub akan bersamaan dengan SK untuk pasangannya. Dan sampai kemarin siapa cawagub yang akan mendampingi Dede Yusuf pun belum diketahui.

Mengenai koalisi, kata Iwan, Partai Demokrat kemungkinan besar akan berkoalisi dengan PAN dan PKB. Komunikasi politik dengan kedua parpol itu terus dijalin secara intensif. "Ya, kita sudah fix dengan PAN dan PKB. Secara visi kami sudah oke. Sekarang saya tinggal siapkan pemenangannya dengan membentuk tim sukses bersama," kata Iwan.

Iwan tidak menampik jika beberapa nama seperti Ketua DPW PAN Jabar Irjen Pol Purn Edi Darnadi dan mantan Sekda Jabar Lex Laksamana masuk dalam bursa cawagub untuk mendampingi Dede Yusuf. (tbo)
Diberdayakan oleh Blogger.